Sobat Museum, pada catatan biografi Musem History of
Sundaland (HOS) ini, kita akan membahas kepemimpinan seorang raja yang sangat disegani
masyarakat Sunda. Beliau pun memiliki karunia diri luar biasa, yaitu sanggup
menundukkan harimau macan putih, atau disebut maung, dalam bahasa Sunda.
Apabila berkunjung ke Museum History of Sundaland, Sobat Museum akan mendapati rangkaian cerita tentang Kerajaan Sunda, termasuk yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi. Selain itu terdapat replika singgasana sang raja yang dapat digunakan untuk berfoto. Seperti anak-anak TK Anaba Subang yang lagi berpose berikut ini!
Prabu Siliwangi
Sang pemimpin Kerajaan Pajajaran ini memiliki nama asli
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja. Nah, apakah sobat Museum sudah bisa
menebak siapa beliau? Betul, nama populernya ialah Prabu Siliwangi.
Foto ; Burutinda.com |
Kisah tentang Prabu Siliwangi menjadi salah satu
penceritaan hebat mengenai raja-raja Kerajaan Sunda yang akan disampaikan oleh
Story Teller Museum History of Sundaland. Persisnya pada zona kedelapan ketika
kamu berkunjung ke Museum Tanah Sunda yang berada di Fun World Karnival,
Karawang, Jawa Barat ini.
Di Museum History of Sundaland sanga banyak cerita sejarah mengenai kehidupan masyarakat Sunda sejak era purbakala Sundaland, hingga kerajaan-kerajaan besar yang menguasainya. Salah satunya tentu Pajajaran serta Sunda Galuh yang puluhan tahun dipimpin oleh Prabu Siliwangi. Bagaimana kisah selanjutnya? Mari, kita memasuki dunia cerita Prabu Siliwangi, di Museum History of Sundaland!
Legenda
Sang Raja Penakluk “Maung”
Simbol harimau Maung sangat lekat dengan legenda Prabu
Siliwang, bahkan hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat Sunda, dan menjadi
sangat ikonik.
Dalam legenda Prabu Siliwangi sang raja dikisahkan menghilang
sewaktu dikejar tentara Islam dari Kerajaan Banten dan Cirebon. Tetapi, sebelum
beliau menghilang di kegelapan hutan Sancang, Prabu Siliwangi telah berpesan atau
menitipkan amanat kepada para pengikutnya. Amanat itu dikenal dengan “Uga
Wangsit Siliwangi” yang di antaranya memuat pesan Siliwangi tentang masa depan
wacana Pajajaran
Singkat cerita, setelah menyampaikan pesan, Prabu
Siliwangi tiba-tiba nga-hyang, moksa, menghilang tanpa pernah ditemukan
tubuhnya. Salah satu bunyi wangsit yang populer di kalangan masyarakat Sunda: “Lamun aing geus euweuh marengan sira, tuh
deuleu tingkah polah maung.” (Kalau aku sudah tidak menemanimu, lihat saja
tingkah laku harimau).
Pertanyaan besar apakah Prabu Siliwangi memang telah bersalin
rupa menjadi harimau? Atau pesan tingkah laku harimau tersebut lebih merujuk pada
karakter harimau yang diidentifikasi sebagai pemberani dan menyayangi keluarga?
Tentu misteri Prabu Siliwangi dalam wujud harimau masih jadi legenda yang abadi
di Tanah Sunda.
Asal-Usul
Kehidupan Prabu Siliwangi
Republikanews.com |
Prabu Siliwangi atau Jaya Dewata lahir lahir pada
tahun 1401 di Kawali Galuh, atau sekarang merupakan daerah Ciamis. Sebutan Prabu Siliwangi
sendiri berasal dari kata “silih” dan “wangi”, yaitu gelar turun temurun yang
diberikan kepada beberapa pemimpin karena menjadi pengganti yang bisa membawa
harum nama Kerajaan Pajajaran.
Dalam Prasasti Batutulis, Prabu Siliwangi dinobatkan
sebagai raja Kerajaan Sunda dan juga sebagai raja Kerajaan Galuh. Kerajaan
Sunda-Galuh inilah yang kemudian dikenal saat ini dengan nama Kerajaan
Pajajaran yang berada di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi. Pada masa gemilang
itu, menurut sebuah naskah Portugis, Kerajaan Pajajaran disebut memiliki 100.000
prajurit dengan 40 ekor pasukan gajah.
Seperti disebutkan sebelumnya, Prabu Siliwangi
tiba-tiba menghilang, setelah dikejar oleh pasukan tentara Islam. Saat itu
pengaruh Islam memang baru merambah Kerajaan Cirebon dan sekitarnya. Lantas cerita
ini erat dengan kejadian pertempuran Prabu Siliwangi dengan anak kandungnya Raden
Kian Santang yang mengajak sang Ayah masuk ke agama Islam.
Konon, Prabu Siliwangi menolak ajakan tersebut,
sehingga terjadilah pertempuran yang membuat pasukan Raden Siliwangi terdesak.
Di tengah suasana perang tersebut, Prabu Siliwangi dikisahkan melakukan moksa
dan berubah menjadi macan putih, sementara pengikutnya berubah menjadi macan
sancang.
Selengkapnya,
Ayoo ke Museum History of Sundaland…
Lalu, bagaimana kisah Prabu Siliwangi dan kehidupan
Sunda kuno berjalan pada masa-masa berikutnya?
Yukk, langsung saja berkunjung ke Museum History of Sundaland! Museum ini menyimpan ratusan koleksi benda bersejarah yang menjadi saksi kehidupan masyarakat Sunda di zaman lampau. Serta dilengkapi sejumlah teknologi I.T kekinian, zona interaktif dengan visualisasi diorama yang menawan, spot foto yang instagramable, serta teknologi Augmented Reality yang membuat beragam obyek gambar 3D di terlihat nyata di ponsel kamu.
Sampai Jumpa di Museum History of Sundaland!
Alamat
Museum History of Sundaland
Jl.
Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim, Karawang, Jawa Barat
41361
Tidak ada komentar:
Posting Komentar