Rabu, 03 Mei 2023

Mengingat Kisah Pertempuran Sunda dan Majapahit Saat Berkunjung ke Museum History of Sundaland

 

Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland, lantas mengikuti kisah tentang Kerajaan Hindu-Buddha pada koleksi Majapahit, tentunya kita langsung teringat pada suatu kisah legenda Perang Bubat. Dimana sejarah perang ini telah menggaris pertempuran hebat antara Kerajaan Sunda dengan Kerajaan Majapahit. Atau tepatnya di Alun-Alun Bubat, bagian utara Trowulan, tahun 1357.

Legenda Perang Bubat

Perang Bubat / Kompas.com

Peperangan Majapahit dan Sunda

Semula, Raja Hayam Wuruk pemimpin Majapahit, jatuh cinta pada seorang putri cantik, dari Kerajaan Sunda. Sang putri bernama Dyah Pitaloka Citraresmi. Pernikahan dirancang dengan perjalanan keluarga kerajaan Sunda menuju Trowulan. Namun, sebelum rombongan pengantin sampai di tujuan, Patih Gajah Mada mengirim pasukan ke Pesanggrahan Bubat, serta memaksa Raja Linggabuana untuk mengakui superioritas Majapahit.

Dikisahkan, sewaktu rombongan Kerajaan Sunda berangkat menuju Trowulan (Mojokerto, Jawa Timur), kemudian tiba di perbatasan Bubat, pasukan Majapahit menghadang. Disana Gajah Mada pun memaksa Maharaja Linggabuana Wisesa untuk menyerahkan Dyah Pithaloka Citraresmi sebagai tanda takluk Sunda pada Majapahit, namun bukan sebagai pengantin Hayam Wuruk.

Diorama Perbatasan Bubat / Museum History of Sundaland

Sang raja dari Sunda beserta seluruh tamu pernikahan merasa terhina hingga segera terjadi perlawanan yang disebut Perang Bubat. Seluruh rombongan kerajaan Sunda tewas akibat kekurangan pasukan. Begitupun putri Dyah Pitaloka yang memutuskan bunuh diri bersama pengikutnya. Sejak saat itu dikabarkan Raja Hayam Wuruk sangat murka pada Gajah Mada.

Selain terjadi kemunduran Majapahit, perang bubat konon berakibat suatu larangan tentang keturunan suku Sunda dan suku Jawa Majapahit yang dilarang hidup bersama dalam ikatan pernikahan.

Sebagian orang masih membicarakan mitos ini, namun di jaman modern sekarang, kita tidak harus ikut mempercayai. Namun lebih penting untuk mempelajari kisah tentang kejayaan sejarah Kerajaan Sunda dan Majapahit yaitu dengan berkunjung ke Museum History of Sundaland, di Karawang, Jawa Barat.


Tentang Museum History of Sundaland

Sebuah museum yang menuturkan riwayat Kerajaan Sunda, bahkan jauh sebelumnya ketika era purbakala, maupun mendekati era kebudayaan yang lebih modern. Museum ini memiliki 17 zona tematik yang menyimpan beragam benda koleksi serta spot foto tematik yang instagramable.

Di Museum History of Sundaland, tersajikan beragam cerita sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya,

Sedangkan ketujuh belas zona yang dimaksud antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa,  Tokoh Islam di Tanah Pasundan, dan masih banyak lagi. 

Selain itu terdapat sejumlah  fasilitas modern seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie. Sekian catatan singkat mengenai Perang Bubat diantara Kerajaan Sunda dan Majapahit, jika ingin mengikuti seluruh rangkaian sejarah yang lengkap, kamu dapat berkeliling Museum History of Sundaland, bersama dengan pemandu Museum yang berpengetahuan luas.

Ayoo, berkunjung ke museum History of Sundaland, Karawang Nite Festival, Galuh Mas Raya, Karawang, Jawa Barat

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

  Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 S...