Jumat, 28 April 2023

Kearifan Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland, Memperkenalkan Siswa Pada 17 Zona Edukasi Sunda

 

Merdeka Belajar sangat identik dengan cara belajar di museum history of Sundaland dengan memanfaatkan berbagai cerita koleksi museum, sebagai media edukasinya. Oleh karena itu, cara belajar mengenai sejarah Tanah Sunda, harus  dirancang secara fun learning, yaitu belajar sembari menghibur diri.



Di Museum History of Sundaland, para siswa dapat belajar dengan kreatifitasnya sendiri, seperti merekam keterangan dari pemandu museum, mencatat keterangan tertulis yang tercetak maupun digital, serta memotret berbagai koleksi benda museum. Bahkan sejumlah spot foto yang instagramable mengungkap kisah yang menarik. Sehingga anak-anak tetap mendapat bimbingan agar tidak hanya berfoto, namun juga paham kisah sejarahnya



Pada setiap kegiatan merdeka belajar yang outdoor learning, anak-anak diajak belajar tentang 17 zona koleksi, yaitu :

1.    Panggung dan Pementasan

Pada zona pertama ini terdapat panggung yang dapat digunakan pengunjung untuk melakukan pementasan tari maupun drama.

2.    Awal Mula Kehidupan (Origin of Life)

Zona kedua menceritakan tentang ” AWAL MULA KEHIDUPAN ” manusa purba di Tanah Sunda. Pengunjung dapat  menonton film tentang awal mula terbentuknya bumi dan awal mula kehidupan purbakala Sunda.

3.    Penemuan Fosil Manusia Purba di Tanah Pasundan

Temuan situs Paleontologi di wilayah Jawa Barat diawali dengan temuan barang-barang peninggalan Fosil Vertebrata dari fauna di Cijulang. Selain itu, di Jawa Barat ditemukan juga alat-alat dari masa Paleolitik sebagai salah satu produk bentuk kebudayaan prasejarah yang paling tua


4.    Zona Kubur Batu dan Austronesia

Penduduk Asia Tenggara daratan ataupun kepulauan yang didominasi oleh para migran Austronesia telah memiliki kepandaian yang meluas di awal tarikh Masehi sebelum datangnya pengaruh asing. Salah satunya adalah pengembangan pola pikir yang menjadi dasar bagi budaya spiritual berupa penghormatan terhadap nenek moyang. Hal ini menjadi pengaruh yang erat kaitannya dengan budaya penguburan mereka.


5.    Gelegar Krakatau dan Suku Baduy

Pulau Jawa dengan Sumatera dulu menyatu. Bersama Kalimantan, kemudian membentuk daratan yang disebut Sunda Besar. Pemisahan Jawa dan Sumatera diyakini adalah akibat letusan Gunung Krakatau sebagai penyebab pemisahan ini. Pendapat yang mendukung pemisahan Jawa dan Sumatera karena letusan Krakatau, mengacu pada Pustaka Raja Purwa, yang ditulis pujangga Jawa, Ronggowarsito, pada tahun 1869.

6.    Kebudayaan Buni

Kebudayaan Buni terdapat di wilayah Pesisir Banten dan Jawa Barat seringkali ditemukan beberapa penemuan benda-benda proto sejarah bercorak Austronesia, memang diyakini bahwa migrasi Austronesia mencapai hampir seluruh wilayah Nusantara termasuk di kedua wilayah tersebut.

7.    Kerajaan Tarumanegara

Berdirinya Kerajaan Tarumanegara dimulai ketika Jayasingawarman melarikan diri dari serangan yang berlangsung di wilayah Salakanagara ia berhasil meloloskan diri. Kemudian di tempat pelariannya pada tahun 358 Masehi Jayasingawarman mendirikan kerajaan baru ditepi sungai Citarum yang kemudian diberi nama Tarumanagara, nama Tarumanagara di ambil dari nama tanaman yakni Tarum atau tanaman pewarna, tanaman ini banyak tumbuh di sekitar sungai Citarum kemudian tanaman perwarna ini menjadi komuditas eksport sumber pemasukan dari kerajaan Tarumanagara.

8.    Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya

Merupakan kerajaan bercorak Hindu dan Budha yang pernah berdiri pada tahun 932-1579 Masehi. Letak geografis kerajaan berada di Barat pulau Jawa. Namun, menurut naskah Wangsakerta, kerajaan ini berdiri untuk menggantikan kerajaan Tarumanegara.

Diorama Kerajaan Sunda di Museum History of Sundaland


9.    Kerajaan Champa

Berdasarkan dari penelitian doktoral Ahti R Westphal, dari Universitas Minnesota, AS, warga Kerajaan Champa merupakan pelaut yang tangguh dan pandai berdagang. Sekitar abad ke-5 hingga awal abad ke-19, Kerajaan Champa sempat menguasai wilayah Vietnam tengah dan selatan hingga mencapai Laos. Mereka berdagang dengan Tiongkok sampai bangsa Arab.

10. Tokoh Islam di Tanah Pasundan

Pada 1867, seorang peneliti sejarah berkebangsaan Belanda, J. Hageman menelusuri tentang hikayat agama Islam di Jawa Barat. Dalam bukunya, “Geschiedenis der Soendalanden”, dikatakannya bahwa orang Sunda pertama yang memeluk agama Islam adalah putra Prabu Kuda Lalean, yang mendapat julukan Haji Purwa.

11.  Teater 3 Dimensi

para pengunjung dapat memilih tempat duduk untuk menikmati film 3D tentang kehidupan dinosaurus.

12.  Pengaruh Cheng Ho

Cheng Ho yang bernama asli Ma Ho lahir pada 1371 dari orangtua Muslim etnis Hui di Yunan. Hui adalah komunitas Muslim campuran Mongol-Turki. Pada 1381, Jendral Fu Yu-te dan pasukan Dinasti Ming menduduki Yunan dan menangkapi semua anak lelaki dewasa dan dan anak-anak.

13.  Kasultanan di Jawa Barat

Kesultanan Kanoman adalah suatu wilayah hasil pembagian Kesultanan Cirebon kepada ketiga orang putranya setelah meninggalnya .Sultan Abdul Karim (Pangeran Girilaya) atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu pakungwati II pada tahun 1662, 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.

14.  Berdirinya Kasultanan Jawa Barat

Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Cirebon dan Demak memperluas pengaruhnya ke barat. Pada tahun 1524 sampai 1525, Sunan Gunung Jati bersama pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari Kerajaan Sunda.

Awalnya, Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, mulai membatasi pedagang muslim yang akan singgah di pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Sunda untuk mengurangi pengaruh Islam yang akan diterima oleh para pedagang pribumi ketika melakukan kontak perdagangan dengan para pedagang muslim, tetapi upaya tersebut kurang mendatangkan hasil yang memuaskan

15.  Jalur Perdagangan Jawa Barat

Ratusan tahun yang lalu, sebuah jalur lahir dari keramaian kapal – kapal dagang bangsa Arab, Persia, China dan India. Sibuk berlayar ke Timur menuju China, dan kapal China sibuk berlayar ke Selatan dan Barat penuh dengan muatan kain sutera dan keramik, tetapi selain itu juga ada benang yang tidak kalah pentingnya dan berharga yang ikut membentuk jalur peradaban dunia yang aromanya membuat ribuan kapal datang ke Nusantara.

Diorama Kapal di Pelabuhan Sunda

16.  Kedatangan dan Pengaruh VOC

Salah satu misi VOC yang pertama setelah terbentuk adalah memperbaiki hubungan dengan Kesultanan Banten, mengingat berita dari Cornelis de Houtman dulu, Banten adalah salah satu sumber utama rempah-rempah, dan karena kekurangajaran Cornelis saja perdagangan dengan Banten berantakan. VOC lalu datang dengan membawa banyak hadiah dan janji perdagangan yang menguntungkan. Sultan Banten lalu mengizinkan VOC mempunyai wilayah sebagai tempat mereka melabuhkan kapal dagang, kantor administrasi dan membangun gudang. Pembangunan pos dagang permanen VOC pertama di Nusantara ini selesai tahun 1611.

17.  Mengenal Wayang dan Topeng Jawa Barat

Pada awalnya pertunjukan wayang golek diselenggarakan oleh para kaum laki – laki atau kaum bangsawan sunda dilingkungan Istana atau Kabupaten. Pagelaran seni wayang golek memiliki tujuan bermacam – macam, Mulai dari yang sifatnya ritual ataupun dalam rangka tontonan serta hiburan semata.

Generasi Pancasila Lestarikan Budaya Leluhur

Kekayaan budaya Tanah Pasundan di Museum History of Sundaland sekali lagi merupakan modul Merdeka Belajar yang mengisi tema Kearifan Lokal Nusantara. Sebagai generasi pancasila tentunya para pelajar sedapat mungkin memahami sejarah serta upaya pelestarian seperti wawasan yang diperoleh melalui wisata Merdeka Belajar History of Sundaland.

Salam Sahabat Museum.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

  Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 S...