Minggu, 14 Mei 2023

Menggali Cerita Tentang Tradisi Kubur Batu Sunda Kuno di Museum History of Sundaland

 

Peradaban arkeologi di Tanah Sunda memiliki nilai budaya yang sangat fantastis. Berbagai kisah peradaban tersebut menjadi narasi prasejarah yang sangat menarik di Museum History of Sundaland. Salah satunya mengenai pengetahuan kubur batu bangsa Austronesia. 

Penemuan situs arkeologi kubur batu diperkirakan berasal dari era migrasi Austronesia yang terutama sebagian diantaranya mendarat di Tanah Sunda. Kubur batu Sundaland sudah ditemukan sejak era Megalitikum ketika manusia purba menghuni gua purbakala dari batu dan pasir.  Seperti halnya terlihat pada gambar di bawah ini. Para pengunjung Museum History of Sundaland mengabadikan foto di dalam replika gua manusia purba. Inilah awal dari periode kehidupan manusia bahkan kemudian menciptakan tradisi penguburan jenazah secara istimewa.

Replika Gua Batu di Museum History of Sundaland

Narasi tentang budaya Megalitikum yang sangat bersejarah terkait gua kuno dan kubur batu ini turut menandai peradaban kuno di Jawa Barat. Pada kesempatan ini terutama kita berbicara tentang kubur batu megalitikum. Sebuah budaya makam purbakala yang dibangun dengan bebatuan serta berhias ukiran-ukiran rumit yang beragam. 

Lebih lanjut, dapat kita ikuti pengetahuan tentang kubur batu Austronesia di wilayah Jawa Barat, sejak zaman batu besar (megalitikum). Dimana tradisi kematian mendapat perhatian khusus oleh masyarakat saat itu. Sebut saja pembuatan kubur batu atau peti jenazah yang terdiri dari lempengan batu pipih, sarkofagus atau peti jenazah yang terbuat dari batu utuh, dan waruga atau kubur batu yang berbentuk kubus.

Foto : Kompas.com

Kubur Batu Austronesia

Tradisi kubur batu sudah dilakukan masyarakat purba sejak masa bercocok tanam. Selama berabad-abad, tradisi ini terus dipertahankan, bahkan semasa kerajaan kuno. Secara posisi, kubur batu umumnya diletakkan dengan orientasi timur-barat. Peletakan ini memiliki makna dan maksud tersendiri. Selain unsur religi, arah peletakan tersebut diduga juga berkaitan dengan kekuasaan alam seperti matahari dan bulan, yang dianggap sebagai pedoman hidup.

Adapun kubur batu yang ditemukan di wilayah Austronesia memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari jenis kubur batu lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah bentuknya yang menyerupai perahu, dengan ujung yang meruncing di bagian kepala dan kaki. Hal ini menunjukkan bahwa kubur batu tersebut mungkin digunakan untuk mengubur jenazah orang-orang yang berhubungan dengan laut dan memiliki hubungan erat dengan kebudayaan maritim.

Kubur Batu Megalitikum / Foto : IDN. Times

Seperti halnya gambar diatas bahwa kubur batu dibentuk dari beberapa buah batu yang disusun secara langsung di dalam lubang kubur yang telah disiapkan. Sisi-sisinya berdinding batu, begitu pula dengan bidang alas dan penutupnya. Salah satu lokasi cagar budaya ini berada di Situs Cipari, Kuningan, Jawa Barat. 

Kubur Batu Sunda

Kubur Batu di Sunda memiliki ciri khas yang berbeda dengan kubur batu di daerah lain dan biasanya berbentuk segitiga dengan atap yang menjulang tinggi dan dilengkapi dengan pintu masuk. Pada umumnya, kubur batu ini digunakan untuk menguburkan anggota keluarga terdekat atau orang-orang yang memiliki status sosial yang tinggi.

Selain itu, kubur batu di Sunda sering dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit dan beragam, seperti motif binatang, tumbuhan, atau ornamen geometris. Ukiran-ukiran tersebut dianggap memiliki makna simbolis dan mewakili kepercayaan masyarakat Sunda pada masa lalu.

Augmented Reality Kubur Batu

Sekian informasi menarik mengenai kebudayaan kubur batu Megalitikum di Tanah Sunda. Ayoo, kita berkunjung ke Museum History of Sundaland, di Karawang Nite Festival, Ujung Galuh, Kota Karawang, Jawa Barat


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

  Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 S...