Salah satu suku di Tanah Sunda yang
belajar dari siklus alam tak lain adalah Suku Baduy. Nah, dalam penceritaan di Museum
History of Sundaland, suku ini memiliki pendekatan pendidikan yang lebih berfokus pada
pengetahuan serta tradisi lisan yang diturunkan
dari generasi ke generasi.
Pendidikan
di suku Baduy biasanya dimulai di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar
sejak usia dini. Anak-anak diajarkan tentang adat istiadat, kehidupan alam,
kerajinan tangan tradisional, serta nilai-nilai moral dan spiritual. Mereka
belajar melalui pengamatan, partisipasi dalam kegiatan sehari-hari, dan
cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua atau sesepuh suku.
|
Suku Baduy/ CNN.com |
Selain
pendidikan informal di lingkungan keluarga, suku Baduy juga memiliki sistem
pendidikan yang lebih terstruktur yang disebut "pangajaran".
Pangajaran adalah tempat di mana mereka mengajarkan pengetahuan dan nilai-nilai
adat secara lebih formal kepada anak-anak dan remaja. Pangajaran biasanya
dipimpin oleh sesepuh atau pemimpin adat suku Baduy.
Dalam
hal pendidikan formal modern, seperti pendidikan dasar dan menengah yang
diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, suku Baduy umumnya tidak terlalu
terlibat. Mereka cenderung memilih untuk mempertahankan gaya hidup tradisional
mereka dan tidak mendasarkan pendidikan mereka pada sistem pendidikan formal
yang umum di masyarakat Indonesia.
Sekolah
Alam
Suku
Baduy memiliki sistem pendidikan yang berbeda dari sekolah formal yang umum di
Indonesia. Mereka cenderung mempertahankan gaya hidup tradisional mereka dan
tidak memiliki sekolah formal di dalam komunitas mereka.
Anak-anak
suku Baduy biasanya mendapatkan pendidikan melalui pengajaran dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat sekitar. Mereka belajar tentang adat istiadat, tradisi,
kehidupan alam, dan keterampilan tradisional melalui pengalaman langsung dan
cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua dan sesepuh suku.
Selain
itu, suku Baduy juga memiliki lembaga pendidikan nonformal yang disebut
"pangajaran". Pangajaran adalah tempat di mana mereka mengajarkan
pengetahuan dan nilai-nilai adat secara lebih formal kepada anak-anak dan
remaja dalam komunitas. Proses pengajaran dalam pangajaran dipimpin oleh
sesepuh atau pemimpin adat suku Baduy.
Suku Baduy tidak memiliki sekolah alam
formal di dalam komunitas mereka. Namun, gaya hidup dan lingkungan di mana
mereka tinggal dapat dianggap sebagai sekolah alam yang alami. Anak-anak suku
Baduy belajar melalui pengalaman langsung di alam dan melalui pengetahuan yang
ditransfer secara lisan oleh orang tua, sesepuh, dan anggota komunitas lainnya.
Suku Baduy tinggal di wilayah yang
terletak di tengah hutan pegunungan yang masih alami. Lingkungan ini memberikan
kesempatan bagi anak-anak suku Baduy untuk belajar tentang flora, fauna, dan
ekosistem alam. Mereka diajarkan bagaimana berinteraksi dengan alam,
memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, dan memahami hubungan mereka dengan
lingkungan sekitar.
Selain itu, suku Baduy juga mempraktikkan
pertanian dan kerajinan tangan tradisional, seperti tenun dan kerajinan
anyaman. Anak-anak terlibat dalam kegiatan ini dan belajar keterampilan serta
pengetahuan praktis yang diperlukan dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Meskipun suku Baduy tidak memiliki sekolah
alam formal, mereka memiliki pendekatan pendidikan yang unik yang terintegrasi
dengan gaya hidup mereka yang alami. Mereka mengajarkan nilai-nilai adat,
keahlian tradisional, dan pengetahuan alam kepada generasi muda melalui
pengalaman langsung di alam dan melalui tradisi lisan yang turun-temurun.
Jejak Peradaban di Museum History of
Sundaland
Sebuah museum yang menuturkan riwayat
Kerajaan Sunda, bahkan jauh sebelumnya ketika era purbakala, maupun mendekati
era kebudayaan yang lebih modern. Museum ini memiliki 17 zona tematik yang
menyimpan beragam benda koleksi serta spot foto instagramable.
Di Museum History of Sundaland, tersajikan
beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala
Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang,
Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon &
Kanoman, Perkasanya Kerajaan Pajajaran
dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan
sesungguhnya,
Sedangkan Ketujuh belas zona yang dimaksud
antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil
manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar
Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda
dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, dan Tokoh Islam di Tanah Pasundan. Selain itu
terdapat sejumlah fasilitas modern
seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie.
Yuk, Berkunjung ke Museum History of Sundaland
Sekian
catatan singkat mengenai Perang Bubat diantara Kerajaan Sunda dan Majapahit,
jika ingin mengikuti seluruh rangkaian sejarah yang lengkap, kamu dapat
berkeliling Museum History of Sundaland, bersama dengan Guide Museum yang
berpengetahuan luas. Sekian, salam sahabat museum!
Alamat
Museum History of Sundaland
Jl.
Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim, Karawang, Jawa Barat
4136