Jumat, 17 November 2023

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

 

Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 SM hingga 100 Masehi.

Buni merupakan komplek kebudayaan yang cukup luas di sepanjang pantai utara Jawa Barat, di daerah aliran Sungai Cisadane, Ciliwung, Bekasi, Citarum, dan Cipagare, sehingga dinamakan komplek kebudayaan Buni.

Pendukung kebudayaan situs Buni merupakan cikal bakal dari masyarakat kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Kebudayaan ini dikenal karena seni megalitiknya, yaitu seni pembuatan batu-batu besar yang dipahat dan diukir dengan berbagai motif dan gambar yang unik. Batu-batu megalitik ini sering ditemukan di sekitar situs-situs arkeologi di daerah Buni. Selain seni megalitik, kebudayaan Buni juga dikenal karena produksi tembikar yang halus dan berwarna merah yang biasanya digunakan untuk keperluan upacara.

Situs Buni mencakup daerah pesisir yang cukup luas di sekitar Jakarta, yang menghasilkan gerabah dengan bentuk dan pola hias yang lazim dikenal dengan tipe Sa-Huynh dan Kalanay di Asia Tenggara. Temuan arkeologis berupa gerabah India dengan pola hias rolet dan manik-manik di situs Buni mencerminkan adanya kontak atau interaksi antara masyarakat setempat dengan dunia luar khususnya India. Masyarakat atau penghuni situs tersebut kemungkinan telah terlibat dalam perdagangan regional maupun internasional.

Seluruh temuan berupa tembikar, terdiri dari macam-macam bentuk dan ukuran berupa periuk, mangkuk berkaki, kendi dan tempayan. Selain itu ditemukan adanya beliung persegi, artefak logam perunggu dan besi, gelang dari batu dan kaca, perhiasan emas, manik-manik, bandul jala dari terakota dan tulang belulang manusia.

Nampaknya, masyarakat Buni telah mengenal tradisi penguburan langsung tanpa wadah dengan tembikar sebagai bekal kuburnya, namun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa tembikar-tembikar tersebut dimanfaatkan pula untuk keperluan sehari-hari. Sehingga, benda-benda kerajinan dari kebudayaan Buni yang telah berusia ribuan tahun ini, merupakan sumber artefak berharga bagi sejarah Tanah Sunda, sejak era purbakala hingga saat ini.

Rabu, 14 Juni 2023

Keragaman Cerita Budaya Sunda yang Indah di Museum History of Sundaland

 

Sejarah Sunda di Museum History of Sundaland di Karawang memiliki keragaman yang kaya, mencakup periode waktu yang panjang dan berbagai aspek kehidupan masyarakat Sunda. Kita akan memulai penceritaan dari Kerajaan Sunda. Tepatnya pada abad ke-7 hingga ke-16 dimana wilayah Sunda di Jawa Barat menjadi pusat dari beberapa kerajaan Hindu-Buddha yang kuat. Seperti halnya Kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Sunda. Kerajaan-kerajaan ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan budaya dan seni, termasuk arsitektur candi, relief, dan literatur.

Pada periode berikutnya terjadi proses Islamisasi Sunda. Atau tepatnya pada abad ke-16 saat agama Islam masuk ke wilayah Sunda. Sehingga mengubah lanskap keagamaan dan sosial masyarakat. Begitu pula perdagangan dan kolonialisme. Selama era perdagangan dan kolonialisme, wilayah Sunda menjadi pusat perdagangan dan interaksi dengan bangsa-bangsa Eropa. Para pedagang dan penjelajah seperti Portugis, Belanda, dan Inggris mempengaruhi ekonomi, politik, dan budaya Sunda.

Di Museum History of Sundaland diperkenalkan pula tentang  budaya rakyat Sunda yang kaya dan beragam. Budaya Ini termasuk seni pertunjukan seperti wayang golek (boneka kayu), seni suara seperti degung (musik tradisional), seni tari seperti tari jaipongan, dan kegiatan adat istiadat seperti upacara perkawinan, ritual pertanian, dan tradisi adat lainnya.

Salah satu bagian narasi yang tak kalah penting adalah Perjuangan Kemerdekaan. Selama perjuangan kemerdekaan Indonesia, para pemuda berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan. Para pahlawan nasional dari Sunda, terkhusus dengan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

Demikian melalui kunjungan ke museum History of Sundaland kita dapat lebih memahami keragaman sejarah Sunda serta budaya masyarakat.

Sebuah museum yang menuturkan riwayat Kerajaan Sunda, bahkan jauh sebelumnya ketika era purbakala, maupun mendekati era kebudayaan yang lebih modern. Museum ini memiliki 17 zona tematik yang menyimpan beragam benda koleksi serta spot foto instagramable.

Di Museum History of Sundaland, tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya,

Sedangkan ketujuh belas zona yang dimaksud antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau, Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan berbagai pengaruhnya, Kerajaan Champa, dan Tokoh Islam di Tanah Pasundan. Selain itu terdapat sejumlah  fasilitas modern seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie.

Yukk, mari berkunjung ke Museum History of Sundaland!

 

Minggu, 28 Mei 2023

7 Cara Menggali Pengetahuan Tentang Tanah Sunda, Salah Satunya ke Museum History of Sundaland!

 

Merdeka Belajar Tanah Sunda di Museum History of Sundaland Karawang merupakan konsep pendidikan yang fokus pada pembebasan belajar di wilayah Tanah Sunda, yang meliputi provinsi Jawa Barat dan Banten. Konsep ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya dan lokalitas Tanah Sunda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam konteks Merdeka Belajar Tanah Sunda:

1.     Menggali Sejarah dan Budaya: Melakukan penelitian dan studi tentang sejarah, tradisi, adat istiadat, dan kekayaan budaya Tanah Sunda. Anda dapat mengunjungi museum History of Sundaland yang berhubungan dengan seluruh budaya Sunda.

 

2.     Memahami Bahasa Sunda: Bahasa Sunda adalah bahasa lokal yang digunakan di wilayah Tanah Sunda. Anda dapat mempelajari Bahasa Sunda untuk memahami lebih dalam budaya dan komunikasi sehari-hari di daerah tersebut. Mengerti Bahasa Sunda juga dapat membantu Anda terhubung lebih baik dengan masyarakat setempat.

 

3.     Menjelajahi Alam dan Lingkungan: Tanah Sunda memiliki keindahan alam yang memukau, seperti pegunungan, pantai, dan danau. Manfaatkan kesempatan untuk menjelajahi alam ini, mempelajari keanekaragaman hayati, dan memahami hubungan antara masyarakat lokal dengan lingkungan mereka.

 

4.     Berpartisipasi dalam Festival dan Upacara Adat: Tanah Sunda kaya akan festival dan upacara adat yang memperlihatkan kekayaan budaya lokal. Ikuti festival dan upacara adat yang ada, saksikan tarian, musik, dan pertunjukan tradisional, serta pelajari makna dan simbolisme di baliknya.

5.     Menelusuri Kuliner Tradisional: Jelajahi kuliner tradisional Tanah Sunda, seperti makanan khas dan resep warisan keluarga. Cari tahu tentang bahan-bahan, teknik masak, dan filosofi di balik hidangan tradisional ini.

6.     Mempelajari Seni dan Kerajinan Lokal: Sunda memiliki tradisi seni dan kerajinan yang khas, seperti batik, anyaman bambu, ukiran kayu, dan seni pahat. Belajarlah tentang teknik dan makna di balik seni dan kerajinan ini, dan jika mungkin, ambil bagian dalam workshop atau kursus untuk mengembangkan keterampilan Anda sendiri.

7.     Mencari Koneksi dengan Komunitas Lokal: Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok yang tertarik pada budaya dan warisan Tanah Sunda. Ini akan memberikan Anda kesempatan untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan ide dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.

Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland

Melalui pendekatan Merdeka Belajar Tanah Sunda, seluruh anak-anak dan pelajar dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan kekayaan wilayah tersebut.

Di Museum History of Sundaland, tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya,

Seluruh Ketujuh belas zona yang dimaksud antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, dan Tokoh Islam di Tanah Pasundan. Selain itu terdapat sejumlah  fasilitas modern seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie.

Selamat berkunjung, Salam Sahabat Museum!

 

 

 

 

Gelora Inspirasi Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland, Ada 17 Zona Luar Biasa!

Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland adalah sebuah program pendidikan yang diimplementasikan dengan tujuan memberikan kebebasan dan kemandirian kepada siswa dalam mengembangkan potensi mereka. Museum dapat menjadi tempat yang baik untuk melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar, karena mereka menawarkan lingkungan pembelajaran yang unik dan menginspirasi.

Berikut adalah beberapa manfaat mengadakan kegiatan Merdeka Belajar di museum History of Sundaland :

1.  1.Pembelajaran Kontekstual: Museum kebudayaan Sunda ini menyajikan berbagai artefak, eksibisi, dan koleksi unik yang terkait dengan topik tertentu. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar secara kontekstual dan nyata. Mereka dapat melihat dan menyentuh objek-objek sejarah atau ilmiah, mempelajari informasi yang terkait langsung dengan koleksi tersebut, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang dipelajari.

2.2.Pengalaman Praktis: Melakukan kegiatan Merdeka Belajar di museum memungkinkan siswa untuk mengalami pembelajaran yang praktis dan langsung. Mereka dapat melakukan observasi, penelitian, atau eksperimen di lingkungan museum yang autentik. Misalnya, siswa dapat melakukan penelitian tentang fosil di museum paleontologi atau mengamati karya seni di museum seni rupa.

3. 3.Stimulasi Visual dan Sensorik: Museum menawarkan rangsangan visual dan sensorik yang beragam mulai dari teknologi interaktif, dan multimedia dapat membantu siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa dan membantu mereka memahami konsep dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.

4.    4.Lingkungan Pembelajaran Multidisiplin: Museum sering kali menawarkan berbagai topik dan disiplin ilmu yang berbeda dalam satu tempat. Dengan mengadakan kegiatan Merdeka Belajar di museum, siswa dapat melibatkan diri dalam pembelajaran multidisiplin, mengaitkan konsep dari berbagai bidang pengetahuan, dan memperluas wawasan mereka.

Pendidikan Karakter Museum History of Sundaland juga dapat membantu dalam pembentukan karakter siswa. Mereka dapat mengembangkan rasa ingin tahu, apresiasi terhadap seni dan budaya, pemahaman tentang nilai-nilai sejarah, serta keterampilan pengamatan dan penelitian. Hal ini penting untuk membentuk siswa menjadi individu yang berpengetahuan, terbuka, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang warisan budaya dan alam.

Dengan menggunakan museum sebagai lingkungan pembelajaran, kegiatan Merdeka Belajar dapat menjadi lebih menarik, bermakna, dan relevan bagi siswa. Mereka dapat mengalami pembelajaran yang aktif, autentik, dan menginspirasi, yang dapat meningkatkan minat mereka dalam belajar dan memperluas pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka.

 Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Museum ini merupakan museum bertema sunda yang terletak dipusat kabupaten Karawang seta bergabung dengan pusat wahana rekreasi terkeren di karawang yakni Fun World Karnival. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya sunda, terutama melalui 17 seru yang begitu instagramable, sehingga sangat dianjurkan untuk didatangi karena menggabungkan edukasi dan hiburan.

Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland pengunjung akan diajak bereliling 17 zona koleksi yang luar biasa. Sebuah ruang kehidupan yang menyimpan segala misteri tentang benua tertua serta manusia pendukung setiap zaman. Pergerakan selanjutnya membidik manusia prasejarah, kekuasaan para raja dengan berbagai konfilknya, serta peralihan era Hindu-Buddha kepada Islam. Itupun belum termasuk beragam kebudayaan yang terbentuk hingga kini.

Selain memperoleh ilmu dan pengetahuan juga mendapatkan berbagai foto instagramable yang sangat menarik, serta pengalaman bermain AR di museum yang tidak dapat ditemukan disembarang tempat.

Selamat berwisata!

Alamat Museum History of Sundaland

 Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

Kamis, 25 Mei 2023

Museum History of Sundaland Ciptakan Aktivitas Merdeka Belajar yang Aktif, Kreatif, dan Inklusif


Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland berfokus pada pengenalan kearifan lokal Tanah Sunda. Museum ini terletak di Karawang, Jawa Barat. Sebagai wahana edukasi yang membawa tema budaya Sunda secara spesifik, Museum History of Sundaland telah menjadi rujukan Merdeka Belajar bagi para siswa setingkat SD, SMP, SMA/SMK, hingga Perguruan Tinggi.


Merdeka Belajar itu sendiri adalah program pendidikan yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim, program Merdeka Belajar menjadi salah satu inisiatif utama untuk mengubah pendekatan pembelajaran di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberikan lebih banyak kemerdekaan dan fleksibilitas kepada siswa dan sekolah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.


Tujuan ini pula sejalan dengan prioritas Museum History of Sundaland yang mendorong motivasi anak-anak agar dapat mencintai budaya bangsanya sendiri. Nadiem Makarim pun memandang bahwa pendidikan harus mencerminkan semangat kebebasan dan kreativitas, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal. Program Merdeka Belajar diinisiasi sebagai langkah menuju transformasi sistem pendidikan yang lebih inklusif, responsif, dan adaptif.

”Layar yang sudah kita bentangkan jangan sampai terlipat lagi. Perjalanan dan perjuangan untuk mewujudkan Merdeka Belajar harus kita teruskan agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita. Kita ingin mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan,” ujar Nadiem, seperti dikutip dari Kompas (05/02/2023).

Selama kepemimpinannya, Nadiem Makarim juga mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, seperti penggunaan platform digital dan pembelajaran online. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, memajukan siswa, dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Budaya Merdeka Belajar yang diperkenalkan oleh Nadiem Makarim mengandung beberapa nilai dan prinsip yang ingin ditekankan dalam pendidikan, antara lain:

  • ·        Kebebasan dalam Pembelajaran: Budaya Merdeka Belajar mendorong siswa untuk memiliki kebebasan dalam mengatur proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka diberikan kebebasan untuk menentukan minat, gaya belajar, dan tempo pembelajaran mereka sendiri.
  • · Pengembangan Diri: Budaya Merdeka Belajar mendorong siswa untuk mengembangkan potensi dan minat mereka secara pribadi. Mereka didorong untuk mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan keahlian khusus, dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka.
  •    Pendidikan yang Inklusif: Budaya Merdeka Belajar mempromosikan pendekatan inklusif dalam pendidikan. Setiap siswa dihargai dan didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan mereka.
  •   Pembelajaran Aktif dan Kreatif: Budaya Merdeka Belajar mendorong metode pembelajaran yang aktif dan kreatif. Siswa didorong untuk terlibat dalam kegiatan interaktif, berpikir kritis, dan mengembangkan keterampilan kreatif mereka.


Kolaborasi dan Kemitraan: Budaya Merdeka Belajar mendorong kolaborasi antara siswa, guru, sekolah, dan pengelola Museum History of Sundaland. Guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping dalam proses pembelajaran di Museum, sementara sekolah  berperan dalam mendukung dan memberikan akses ke sumber daya pendidikan yang beragam.

Melalui pengenalan Budaya Merdeka Belajar, Nadiem Makarim pun betujuan memperbaiki sistem pendidikan Indonesia dengan memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas kepada siswa serta meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran.


Berkunjung ke Museum History of Sundaland!

Museum History of Sundaland terletak dipusat kabupaten Karawang. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya sunda, terutama melalui 17 seru yang begitu instagramable, sehingga sangat dianjurkan untuk didatangi karena menggabungkan edukasi dan hiburan. Maka, selain memperoleh ilmu dan pengetahuan juga mendapatkan berbagai foto instagramable yang sangat menarik, serta pengalaman bermain AR di museum yang tidak dapat ditemukan disembarang tempat.


Selamat berwisata!

Museum History of Sundaland

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

Selasa, 16 Mei 2023

Catatan Museum History of Sundaland : Cerita Suku Baduy yang Bersekolah Alam! Salah satu suku di Tanah Sunda yang belajar dari siklus alam tak

 Salah satu suku di Tanah Sunda yang belajar dari siklus alam tak lain adalah Suku Baduy. Nah, dalam penceritaan di Museum History of Sundaland, suku ini  memiliki pendekatan pendidikan yang lebih berfokus pada pengetahuan serta tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Pendidikan di suku Baduy biasanya dimulai di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar sejak usia dini. Anak-anak diajarkan tentang adat istiadat, kehidupan alam, kerajinan tangan tradisional, serta nilai-nilai moral dan spiritual. Mereka belajar melalui pengamatan, partisipasi dalam kegiatan sehari-hari, dan cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua atau sesepuh suku.

Suku Baduy/ CNN.com

Selain pendidikan informal di lingkungan keluarga, suku Baduy juga memiliki sistem pendidikan yang lebih terstruktur yang disebut "pangajaran". Pangajaran adalah tempat di mana mereka mengajarkan pengetahuan dan nilai-nilai adat secara lebih formal kepada anak-anak dan remaja. Pangajaran biasanya dipimpin oleh sesepuh atau pemimpin adat suku Baduy.

Dalam hal pendidikan formal modern, seperti pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, suku Baduy umumnya tidak terlalu terlibat. Mereka cenderung memilih untuk mempertahankan gaya hidup tradisional mereka dan tidak mendasarkan pendidikan mereka pada sistem pendidikan formal yang umum di masyarakat Indonesia.



Sekolah Alam

Suku Baduy memiliki sistem pendidikan yang berbeda dari sekolah formal yang umum di Indonesia. Mereka cenderung mempertahankan gaya hidup tradisional mereka dan tidak memiliki sekolah formal di dalam komunitas mereka.

Anak-anak suku Baduy biasanya mendapatkan pendidikan melalui pengajaran dalam lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Mereka belajar tentang adat istiadat, tradisi, kehidupan alam, dan keterampilan tradisional melalui pengalaman langsung dan cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua dan sesepuh suku.

Selain itu, suku Baduy juga memiliki lembaga pendidikan nonformal yang disebut "pangajaran". Pangajaran adalah tempat di mana mereka mengajarkan pengetahuan dan nilai-nilai adat secara lebih formal kepada anak-anak dan remaja dalam komunitas. Proses pengajaran dalam pangajaran dipimpin oleh sesepuh atau pemimpin adat suku Baduy.

Suku Baduy tidak memiliki sekolah alam formal di dalam komunitas mereka. Namun, gaya hidup dan lingkungan di mana mereka tinggal dapat dianggap sebagai sekolah alam yang alami. Anak-anak suku Baduy belajar melalui pengalaman langsung di alam dan melalui pengetahuan yang ditransfer secara lisan oleh orang tua, sesepuh, dan anggota komunitas lainnya.

Suku Baduy tinggal di wilayah yang terletak di tengah hutan pegunungan yang masih alami. Lingkungan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak suku Baduy untuk belajar tentang flora, fauna, dan ekosistem alam. Mereka diajarkan bagaimana berinteraksi dengan alam, memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, dan memahami hubungan mereka dengan lingkungan sekitar.

Selain itu, suku Baduy juga mempraktikkan pertanian dan kerajinan tangan tradisional, seperti tenun dan kerajinan anyaman. Anak-anak terlibat dalam kegiatan ini dan belajar keterampilan serta pengetahuan praktis yang diperlukan dalam aktivitas sehari-hari mereka.

Meskipun suku Baduy tidak memiliki sekolah alam formal, mereka memiliki pendekatan pendidikan yang unik yang terintegrasi dengan gaya hidup mereka yang alami. Mereka mengajarkan nilai-nilai adat, keahlian tradisional, dan pengetahuan alam kepada generasi muda melalui pengalaman langsung di alam dan melalui tradisi lisan yang turun-temurun.

Jejak Peradaban di Museum History of Sundaland


Sebuah museum yang menuturkan riwayat Kerajaan Sunda, bahkan jauh sebelumnya ketika era purbakala, maupun mendekati era kebudayaan yang lebih modern. Museum ini memiliki 17 zona tematik yang menyimpan beragam benda koleksi serta spot foto instagramable.

Di Museum History of Sundaland, tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya,

Sedangkan Ketujuh belas zona yang dimaksud antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, dan Tokoh Islam di Tanah Pasundan. Selain itu terdapat sejumlah  fasilitas modern seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie.


Yuk, Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Sekian catatan singkat mengenai Perang Bubat diantara Kerajaan Sunda dan Majapahit, jika ingin mengikuti seluruh rangkaian sejarah yang lengkap, kamu dapat berkeliling Museum History of Sundaland, bersama dengan Guide Museum yang berpengetahuan luas. Sekian, salam sahabat museum!

 Alamat Museum History of Sundaland

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim, Karawang, Jawa Barat 4136


Senin, 15 Mei 2023

Belajar Tentang Budaya Prasejarah Buni di Museum History of Sundaland Pasti Bermanfaat!

 

Kebudayaan Buni di Museum History of Sundaland sangat menarik dengan beragam bedna koleksinya. Kebudayaan megalitikum ini mengisi ruang koleksi prasejarah di ke Museum History of Sundaland, Karawang, Jawa Barat. Jejak budaya ini ditemukan di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dan diperkirakan berkembang pada periode 400 SM hingga 100 Masehi.

Kebudayaan Buni dikenal karena seni megalitiknya, yaitu seni pembuatan batu-batu besar yang dipahat dan diukir dengan berbagai motif dan gambar yang unik. Batu-batu megalitik ini sering ditemukan di sekitar situs-situs arkeologi di daerah Buni. Selain seni megalitik, kebudayaan Buni juga dikenal karena produksi tembikar yang halus dan berwarna merah yang biasanya digunakan untuk keperluan upacara.

Tembikar Kebudayaan Buni / Kompas.com

Situs arkeologi terkenal dari kebudayaan Buni adalah Situs Buniayu yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Situs ini ditemukan pada tahun 1924 oleh seorang arkeolog Belanda bernama Dr. J.L.A. Brandes dan telah menjadi saksi bisu keberadaan kebudayaan megalitikum Buni pada masa lampau.

Berikut 6 ciri kebudayaan Buni:

1.         Seni Megalitik: Kebudayaan Buni dikenal dengan seni megalitiknya, yaitu seni pembuatan batu-batu besar yang dipahat dan diukir dengan berbagai motif dan gambar yang unik. Batu-batu megalitik ini sering ditemukan di sekitar situs-situs arkeologi di daerah Buni.

2.         Produksi Tembikar: Kebudayaan Buni juga dikenal karena produksi tembikar yang halus dan berwarna merah yang biasanya digunakan untuk keperluan upacara.

3.         Penggunaan Besi: Kebudayaan Buni telah menggunakan besi dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini terbukti dari temuan arkeologi berupa benda-benda dari besi seperti alat pertanian, senjata, dan perkakas rumah tangga.

4.         Tinggalan Budaya: Situs arkeologi terkenal dari kebudayaan Buni adalah Situs Buniayu yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Situs ini telah memberikan bukti-bukti tentang keberadaan kebudayaan Buni pada masa lampau.

5.         Budaya Masyarakat Petani: Kebudayaan Buni merupakan kebudayaan masyarakat petani dengan mata pencaharian utama bertani. Buktinya adalah temuan arkeologi berupa gundukan-gundukan tanah yang diperkirakan sebagai situs-situs pertanian dan ladang di daerah Buni.

6.         Agama Animisme: Kebudayaan Buni juga dikenal dengan kepercayaannya pada animisme, yaitu keyakinan bahwa semua benda memiliki jiwa atau roh yang dapat berinteraksi dengan manusia. Hal ini tercermin dari beberapa motif dan gambar yang ditemukan pada batu megalitik kebudayaan Buni yang menggambarkan kepercayaan pada roh nenek moyang dan kekuatan alam.



Artefak Kendi Museum History of Sundaland

Kendi kebudayaan Buni adalah jenis kendi yang diproduksi pada periode megalitikum sekitar 400 SM hingga 100 Masehi. Kendi ini terbuat dari tanah liat yang dibentuk dengan teknik manual dan kemudian dibakar untuk mengeras dan membuatnya tahan air. Kendi tersebut memiliki bentuk bulat atau oval dengan mulut lebar dan tangan pegangan pada bagian atas. Permukaan kendi ini dihiasi dengan pola-pola geometris yang terukir dengan indah. Pada beberapa kendi juga terdapat gambar-gambar figuratif yang menggambarkan binatang atau manusia.

Kendi kebudayaan Buni ditemukan di situs-situs arkeologi di sekitar daerah Buni, khususnya di Situs Buniayu yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Kendi-kendi ini merupakan peninggalan sejarah yang sangat berharga karena menggambarkan kemampuan seni dan kerajinan tangan yang tinggi pada masa megalitikum di Indonesia.

Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland tentunya pengunjung memperoleh sejumlah fasilitas yang lengkap. Seperti halnya teater 3 dimensi serta berbagai spot foto yang dilengkapi teknologi Augmented Reality. Sehingga suatu obyek bersejarah dapat menjelma nyata di dalam layar ponsel kita. Semuanya tersedia melalui 17 zona yang diantaranya bertemakan Pengaruh Cheng Ho, Kasultanan di Jawa Barat, Berdirinya Kasultanan Jawa Barat, Jalur Perdagangan Jawa Barat, Kedatangan dan Pengaruh VOC, serta Wayang dan Topeng Jawa Barat. Selamat berwisata. Salam Sahabat Museum!



Lokasi Museum History of Sundaland (Fun World Carnival)

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

  Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 S...