Minggu, 30 April 2023

Ada Peradaban Sunda dalam Teknologi QR Movie, Saksikan di Museum History of Sundaland!

 

Sebuah teknologi di Museum History of Sundaland sanggup membawa pengunjung pada ingatan terbentuknya “Benua Sundaland”. Namanya teknologi QR Movie yang dapat digunakan pada ruang koleksi museum Tanah Sunda ini. Saat pengunjung menggunakan QR Movie melalui aplikasi ponsel, secara otomatis film informatif pun akan tampil pada genggaman tangan. Seperti halnya pada ruang atau zona Laksamana Cheng Ho berikut ini. Selain berfoto dengan replika kapal, pengunjung sekalian memutar QR movie tentang sosok Cheng Ho.


QR Movie Cheng Ho

Saat pengunjung memasuki Museum History of Sundaland, terdapat begitu banyak cerita sejarah yang diperoleh melalui lisan, tertulis, bahkan virtual, diantaranya QR Movie ini. Seperti halnya kita dapat menyaksikan sebuah daratan yang terbentuk pada saat banjir besar melanda paparan Sunda berabad-abad silam. Saat itu diperkirakan zaman es periode glasial. Sebagai akibat banjir besar itupun ribuan orang berpindah tempat tinggal. Perpindahan atau migrasi besar-besaran akhirnya membawa peradaban budaya mereka ke wilayah baru.

Sejalan pengetahuan teoritis itulah peneliti bernama Oppenheimer kerap menjelaskan asal-usul Tanah Sunda dan peradaban selanjutnya. Oppenheimer adalah guru besar di Universitas Oxford, Inggris. Namun, apabila kita takkan sempat menggali kajian Oppenheimer dari tesis ataupun buku-bukunya, tentu cara terpraktis adalah berkunjung ke Museum History of Sundaland.

Seorang pemandu museum akan memberitahu tentang seluruh teknologi terkini, beserta cara menggunakan aplikasi QR Movie di dalam ruang koleksi. Selain QR Movie, teknologi foto 3D dengan obyek sejarah disebut Augmented Reality (AR).



Kisah Sunda di 17 Zona Berteknologi AR dan QR Movie

Penggunaan kode QR film telah merambah ruang virtual Museum dengan menghadirkan mini video sejarah melalui tampilan smartphone. Pengunjung harus memindai kode pada gambar obyek, atau yang bertuliskan “SCAN ME”, sehingga kode itupun langsung mengarahkan mereka ke situs yang dioptimalkan bagi seluler. Semisal menayangkan cuplikan video tentang suatu peristiwa sejarah dalam durasi pendek namun padat informasi.


Secara teknologi, QR Movie maupun Augmented Reality (AR) sangat memperkaya kisah yang diangkat pada setiap tema ruang koleksi Museum History of Sundaland. Apalagi terdapat 17 zona yang masing-masing menyimpan sejumlah benda koleksi, replika obyek sejarah untuk berfoto pengunjung, serta terutama fasilitas teknologinya.

Segera saja kita mulai dari zona Panggung dan Pementasan, belanjut zona dimana terjadi Awal Mula Kehidupan (Origin of Life), zona Penemuan Fosil Manusia Purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, zona Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, zona Kebudayaan Buni, zona Kerajaan Tarumanegara, zona Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, zona Kerajaan Champa, zona Tokoh Islam di Tanah Pasundan, zona Teater 3 Dimensi, zona Pengaruh Cheng Ho, zona Kasultanan di Jawa Barat, zona Berdirinya Kasultanan Jawa Barat, zona Jalur Perdagangan Jawa Barat, zona Kedatangan dan Pengaruh VOC, serta zona Mengenal Wayang dan Topeng Jawa Barat.



7 Langkah Menggunakan AR dan QR Movie :

Lantas, bagaimana teknologi AR dan QR Movie dapat Anda fungsikan, di dalam ketujuhbelas zona tersebut? Ikuti langkahnya berikut ini!

  • 1.     Persiapkan ponsel android serta jaringan internet Anda
  • 2.     Buka layar Google Play kemudian search “ HistoryofSundaland” AR
  • 3.  Langsung klik install, tunggu hingga download selesai, dan pastikan sudah tersimpan
  • 4.     Segera buka layar aplikasi HistoryofSundaland AR
  • 5. Di ruang koleksi, temukan sejumlah gambar sejarah yang memiliki kode keterangan “ScanMe”, entah itu berupa gambar koleksi, peristiwa, maupun tokoh
  • 6.     Lakukan scan ponsel melalui aplikasi tadi tepat pada kode bergambar tersebut
  • 7.     Ikuti petunjuk selanjutnya hingga QR video movie menayangkan sebuah video film yang ingin disaksikan dari ponsel Anda.

Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Pastinya, berbagai teknologi di museum ini adalah gabungan dari pengetahuan sejarah berbasis hiburan terkini. Sebagai fasilitas lain, terdapat film theatre layar lebar, animasi dan film 3D (Dinosaurus Purba), puluhan spot selfie instagramable, serta diorama studio photo dengan asesoris gratis.

Selamat berkunjung!



 

 

 

Sabtu, 29 April 2023

3 Persiapan Wisata Sejarah ke Museum History of Sundaland dengan Gembira Riang!

 

Bepergian untuk wisata tentu jadi rencana penting salah satunya ke Museum History of Sundaland. Namun jalan-jalan ke museum juga butuh persiapan agar semakin menyenangkan. Terlebih lagi jika bersama dengan anak-anak saat mereka libur sekolah.



Ohh yaa, Liburan kok ke museum? Adanya jenuh, bosan! Waah tunggu dulu anggapan seperti itu sudah ketinggalan zaman. Sebaliknya, saat ini museum adalah pusat edutainment yang sangat menghibur. Selain koleksi yang interaktif dengan teknologi terkini pastinya banyak properti unik instagramable disana.

Seperti halnya museum history of Sundaland yang memilikiberagam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya.

Nah sebelum berangkat pastikan agenda wisata Anda sudah disepakati bersama keluarga tercinta.


1.     1. Persiapkan Anggaran

Museum History of Sundaland adalah museum swasta sehingga berbayar. Oleh karena itulah siapkan budget anggaran atau biaya masuk museum sesuai jumlah orang yang akan masuk.

2.     2. Persiapan Informasi

Supaya lebih yakin Anda bisa mengecek ulang website ataupun media sosial museum history of Sundaland. Terutama jika lokasi Anda berada jauh dari Karawang tempat museum ini berada. Sehingga pastikan tematik museum tentang kebudayaan sejarah Sunda sesuai dengan keinginan Anda berwisata museum.  

Silahkan check websitenya di https://www.historyofsundalandmuseum.com/ dan cobalah bermain Augmented Reality di ruang koleksi!


3.     3.Persiapan Bekal Fisik

Museum History of Sundaland berada di kawasan wisata Karawang night festival sehingga dapat sekalian berwisata santai. Namun untuk itu sebaiknya menyiapkan bekal dari rumah salah satunya minuman. Nah memang tidak boleh minum di dalam museum tetapi suasana di luar museum ini sangat mendukung waktu istirahat Anda. Sesuai menjelajah Museum History of Sundaland yang sangat luas.

Silakan mengunduh aplikasi Augmented Reality di link berikut ini dari Google Playstore di Android anda, untuk mempermudah para pengunjung dalam melihat 3 Dimensi dari museum :


https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dtopeng.hos

Yukk, mengunjungi museum modern sejarah Sunda ini di Karnival Theme Park ( Fun & Fit Trampolin), Galuh Mas Kota Karawang Jawa Barat Destinasi Wisata Edukasi untuk keluarga milenial masa kini


Lokasi Museum History of Sundaland :

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361





Jumat, 28 April 2023

Kearifan Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland, Memperkenalkan Siswa Pada 17 Zona Edukasi Sunda

 

Merdeka Belajar sangat identik dengan cara belajar di museum history of Sundaland dengan memanfaatkan berbagai cerita koleksi museum, sebagai media edukasinya. Oleh karena itu, cara belajar mengenai sejarah Tanah Sunda, harus  dirancang secara fun learning, yaitu belajar sembari menghibur diri.



Di Museum History of Sundaland, para siswa dapat belajar dengan kreatifitasnya sendiri, seperti merekam keterangan dari pemandu museum, mencatat keterangan tertulis yang tercetak maupun digital, serta memotret berbagai koleksi benda museum. Bahkan sejumlah spot foto yang instagramable mengungkap kisah yang menarik. Sehingga anak-anak tetap mendapat bimbingan agar tidak hanya berfoto, namun juga paham kisah sejarahnya



Pada setiap kegiatan merdeka belajar yang outdoor learning, anak-anak diajak belajar tentang 17 zona koleksi, yaitu :

1.    Panggung dan Pementasan

Pada zona pertama ini terdapat panggung yang dapat digunakan pengunjung untuk melakukan pementasan tari maupun drama.

2.    Awal Mula Kehidupan (Origin of Life)

Zona kedua menceritakan tentang ” AWAL MULA KEHIDUPAN ” manusa purba di Tanah Sunda. Pengunjung dapat  menonton film tentang awal mula terbentuknya bumi dan awal mula kehidupan purbakala Sunda.

3.    Penemuan Fosil Manusia Purba di Tanah Pasundan

Temuan situs Paleontologi di wilayah Jawa Barat diawali dengan temuan barang-barang peninggalan Fosil Vertebrata dari fauna di Cijulang. Selain itu, di Jawa Barat ditemukan juga alat-alat dari masa Paleolitik sebagai salah satu produk bentuk kebudayaan prasejarah yang paling tua


4.    Zona Kubur Batu dan Austronesia

Penduduk Asia Tenggara daratan ataupun kepulauan yang didominasi oleh para migran Austronesia telah memiliki kepandaian yang meluas di awal tarikh Masehi sebelum datangnya pengaruh asing. Salah satunya adalah pengembangan pola pikir yang menjadi dasar bagi budaya spiritual berupa penghormatan terhadap nenek moyang. Hal ini menjadi pengaruh yang erat kaitannya dengan budaya penguburan mereka.


5.    Gelegar Krakatau dan Suku Baduy

Pulau Jawa dengan Sumatera dulu menyatu. Bersama Kalimantan, kemudian membentuk daratan yang disebut Sunda Besar. Pemisahan Jawa dan Sumatera diyakini adalah akibat letusan Gunung Krakatau sebagai penyebab pemisahan ini. Pendapat yang mendukung pemisahan Jawa dan Sumatera karena letusan Krakatau, mengacu pada Pustaka Raja Purwa, yang ditulis pujangga Jawa, Ronggowarsito, pada tahun 1869.

6.    Kebudayaan Buni

Kebudayaan Buni terdapat di wilayah Pesisir Banten dan Jawa Barat seringkali ditemukan beberapa penemuan benda-benda proto sejarah bercorak Austronesia, memang diyakini bahwa migrasi Austronesia mencapai hampir seluruh wilayah Nusantara termasuk di kedua wilayah tersebut.

7.    Kerajaan Tarumanegara

Berdirinya Kerajaan Tarumanegara dimulai ketika Jayasingawarman melarikan diri dari serangan yang berlangsung di wilayah Salakanagara ia berhasil meloloskan diri. Kemudian di tempat pelariannya pada tahun 358 Masehi Jayasingawarman mendirikan kerajaan baru ditepi sungai Citarum yang kemudian diberi nama Tarumanagara, nama Tarumanagara di ambil dari nama tanaman yakni Tarum atau tanaman pewarna, tanaman ini banyak tumbuh di sekitar sungai Citarum kemudian tanaman perwarna ini menjadi komuditas eksport sumber pemasukan dari kerajaan Tarumanagara.

8.    Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya

Merupakan kerajaan bercorak Hindu dan Budha yang pernah berdiri pada tahun 932-1579 Masehi. Letak geografis kerajaan berada di Barat pulau Jawa. Namun, menurut naskah Wangsakerta, kerajaan ini berdiri untuk menggantikan kerajaan Tarumanegara.

Diorama Kerajaan Sunda di Museum History of Sundaland


9.    Kerajaan Champa

Berdasarkan dari penelitian doktoral Ahti R Westphal, dari Universitas Minnesota, AS, warga Kerajaan Champa merupakan pelaut yang tangguh dan pandai berdagang. Sekitar abad ke-5 hingga awal abad ke-19, Kerajaan Champa sempat menguasai wilayah Vietnam tengah dan selatan hingga mencapai Laos. Mereka berdagang dengan Tiongkok sampai bangsa Arab.

10. Tokoh Islam di Tanah Pasundan

Pada 1867, seorang peneliti sejarah berkebangsaan Belanda, J. Hageman menelusuri tentang hikayat agama Islam di Jawa Barat. Dalam bukunya, “Geschiedenis der Soendalanden”, dikatakannya bahwa orang Sunda pertama yang memeluk agama Islam adalah putra Prabu Kuda Lalean, yang mendapat julukan Haji Purwa.

11.  Teater 3 Dimensi

para pengunjung dapat memilih tempat duduk untuk menikmati film 3D tentang kehidupan dinosaurus.

12.  Pengaruh Cheng Ho

Cheng Ho yang bernama asli Ma Ho lahir pada 1371 dari orangtua Muslim etnis Hui di Yunan. Hui adalah komunitas Muslim campuran Mongol-Turki. Pada 1381, Jendral Fu Yu-te dan pasukan Dinasti Ming menduduki Yunan dan menangkapi semua anak lelaki dewasa dan dan anak-anak.

13.  Kasultanan di Jawa Barat

Kesultanan Kanoman adalah suatu wilayah hasil pembagian Kesultanan Cirebon kepada ketiga orang putranya setelah meninggalnya .Sultan Abdul Karim (Pangeran Girilaya) atau yang dikenal dengan nama Panembahan Ratu pakungwati II pada tahun 1662, 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.

14.  Berdirinya Kasultanan Jawa Barat

Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Cirebon dan Demak memperluas pengaruhnya ke barat. Pada tahun 1524 sampai 1525, Sunan Gunung Jati bersama pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari Kerajaan Sunda.

Awalnya, Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, mulai membatasi pedagang muslim yang akan singgah di pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Sunda untuk mengurangi pengaruh Islam yang akan diterima oleh para pedagang pribumi ketika melakukan kontak perdagangan dengan para pedagang muslim, tetapi upaya tersebut kurang mendatangkan hasil yang memuaskan

15.  Jalur Perdagangan Jawa Barat

Ratusan tahun yang lalu, sebuah jalur lahir dari keramaian kapal – kapal dagang bangsa Arab, Persia, China dan India. Sibuk berlayar ke Timur menuju China, dan kapal China sibuk berlayar ke Selatan dan Barat penuh dengan muatan kain sutera dan keramik, tetapi selain itu juga ada benang yang tidak kalah pentingnya dan berharga yang ikut membentuk jalur peradaban dunia yang aromanya membuat ribuan kapal datang ke Nusantara.

Diorama Kapal di Pelabuhan Sunda

16.  Kedatangan dan Pengaruh VOC

Salah satu misi VOC yang pertama setelah terbentuk adalah memperbaiki hubungan dengan Kesultanan Banten, mengingat berita dari Cornelis de Houtman dulu, Banten adalah salah satu sumber utama rempah-rempah, dan karena kekurangajaran Cornelis saja perdagangan dengan Banten berantakan. VOC lalu datang dengan membawa banyak hadiah dan janji perdagangan yang menguntungkan. Sultan Banten lalu mengizinkan VOC mempunyai wilayah sebagai tempat mereka melabuhkan kapal dagang, kantor administrasi dan membangun gudang. Pembangunan pos dagang permanen VOC pertama di Nusantara ini selesai tahun 1611.

17.  Mengenal Wayang dan Topeng Jawa Barat

Pada awalnya pertunjukan wayang golek diselenggarakan oleh para kaum laki – laki atau kaum bangsawan sunda dilingkungan Istana atau Kabupaten. Pagelaran seni wayang golek memiliki tujuan bermacam – macam, Mulai dari yang sifatnya ritual ataupun dalam rangka tontonan serta hiburan semata.

Generasi Pancasila Lestarikan Budaya Leluhur

Kekayaan budaya Tanah Pasundan di Museum History of Sundaland sekali lagi merupakan modul Merdeka Belajar yang mengisi tema Kearifan Lokal Nusantara. Sebagai generasi pancasila tentunya para pelajar sedapat mungkin memahami sejarah serta upaya pelestarian seperti wawasan yang diperoleh melalui wisata Merdeka Belajar History of Sundaland.

Salam Sahabat Museum.



Kamis, 27 April 2023

Yukk, Bercerita Tentang Wayang Topeng Koleksi Museum History of Sundaland!

 

Sewaktu berkunjung ke Musuem History of Sundaland, kita dapat menemukan beberapa koleksi topeng dengan sumber penceritaan masing-masing. Museum ini berlokasi di Karawang, Jawa Barat, sehingga koleksinya pun berakar dari peradaban Tanah Sunda.

Adapun seni wayang topeng merupakan primadona kesenian tradisi masyarakat Jawa selama ratusan tahun. Seni budaya dan religius inipun telah dihidupkan sejak abad ke-8 masehi. Semula, tari topeng merupakan jenis tarian rakyat yang tumbuh di desa-desa Cirebon dan sekitarnya. Sementara versi lain menyebut tarian topeng sempat berkembang dari Jawa Timur.

Foto ; Kompas

Sampai dengan kini wayang topeng terus dilestarikan. Sebagai property budaya, topeng sangat penting digunakan pada setiap bentuk pertunjukan tari, terkhusus cermin ajaran ajaran agama Islam.

Semenjak abad ke-15, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga melakukan syiar menggunakan wayang topeng. Itulah mengapa tari topeng ini salah satu media dakwah yang mencerminkan akulturasi budaya. Filosofi tarian inipun digambarkan seperti siklus kehidupan manusia mulai kelahiran hingga menjelang kematian.

Koleksi Topeng Museum History of Sundaland

Sebanyak 17 zona sejarah dan budaya Sunda di Museum History of Sundaland. Salah satu yang sedang kita ceritakan ialah zona “Kebudayaan Wayang di Pasundan”. Nah, kita pun dapat mengambil 3 contoh koleksi topeng yang tersimpan disana.

1.     1. Topeng Banjet

Topeng ini merupakan asset budaya Kabupaten Karawang, lokasi dimana Museum History of Sundaland berada. Kesenian topeng banjet inipun termasuk dalam seni teater tradisional atau pertunjukan rakyat. Cirinya ialah lawakan sehingga terkesan lucu dan menghibur. Setelah itu diteruskan melalui pertunjukan seni drama tradisional.

Foto : MuseumHistoryofSundaland

Keutamaan lain Topeng Banjet dikenal dengan bahasa sundanya dan waditra pengiring. Seperti pada kendang, kecrek, dan goong buyung (gong kecil). Sedangkan musik Topeng Banjet dimainkan menyerupai suara bancet (sejenis katak) bersahutan.

2.   2.  Patihan Sabrang

Patihan Sabrang merupakan jenis wayang dugangan atau sabet, artinya sering dimainkan dalam adegan perang. Istilah Patihan Sabrang didapat dari kata patih dan sabrang. Patih merupakan pangkat dibawah raja atau sering disamakan dengan Perdana Menteri. Sabrang atau seberang (indonesia) merupakan istilah untuk menunjuk kerajaan dunia wayang yang tidak terdapat di tanah Jawa. Dalam dunia wayang kulit purwa beberapa yang termasuk kerajaan seberang adalah Parang Kencana, Guwa Barong, dll.

Topeng Panji Koleksi Museum HOS

3.    3.  Prabu Bomantara

Prabu Bomantara adalah Raja negara Trajutisna / Prajatisa. Prabu Bomantara masih keturunan Bathara Kalayuwana, putra Bathara Kala dengan Bathari Durga / Dewi Pramuni dari kahyangan Setragandamayit. Karena ketekunan bertapa, ia menjadi sangat sakti. Berwatak angkara murka, kejam, bengis dan selalu menurutkan kata hatinya.

Prabu Bomantara pernah menyerang Suralaya dan mengalahkan para Dewam kemudian menyerang negara Goa Siluman, sehingga menewaskan Prabu Arimbaji untuk menguasai wilayah hutan Tunggarana.

Topeng Bondres


Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Sobat Museum, demikian catatan kita tentang wayang topeng koleksi Museum History of Sundaland, yang tercatat di dalam ruang koleksi Museum ini. Selengkapnya tentang pengetahuan sejarah maupun budaya Tanah Sunda bisa diperoleh melalui kunjungan Museum History of Sundaland. Museum ini dilengkapi sejumlah teknologi I.T kekinian serta terdapat zona interaktif dengan visualisasi diorama yang menawan beserta spot foto yang instagramable.

Selamat berwisata!







 

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 26 April 2023

3 Fokus Pembelajaran Anak Selama "Fun Learning" di Museum History of Sundaland

 

Setiap anak yang berkunjung ke museum perlu mendapat perhatian khusus dari pendamping, baik orangtua maupun guru kelas, terutama saat menjalani kurikulum merdeka belajar, dengan konsep outdoor learning seperti saat ini. Pasalnya, diperlukan dorongan fasilitas agar anak dapat menyukai kisah-kisah lokal dari negeri sendiri. Seperti yang kita lihat di bawah ini yaitu Teknologi Augmented Reality dari letusan Gunung Krakatau berabad-abad silam. 


Sebenarnya tidak cukup sebatas mengajak serta anak-anak berwisata museum. Pada saat berada dalam Museum History of Sundaland misalnya, peranan orangtua dan guru tetap diperlukan. Namun ternyata banyak guru yang kesulitan mengajak siswa ke museum. Seringkali anak-anak tidak tertarik atau menganggapnya membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan mereka. Sekalipun mereka datang itu karena harus mengerjakan tugas dari sekolah.

Fokus Materi Belajar di Museum History of Sundaland

Pada saat guide museum membawa berkeliling, serta menjelaskan tentang kesejarahan Tanah Sunda, dibutuhkan fokus untuk memperhatikan informasinya. Sebab, apabila orang dewasa pun hanya sebatas melihat-lihat sekilas, apalagi membiarkan putra atau putrinya hilang fokus, tentunya takkan banyak pengetahuan diperoleh.

Lantas, pemahaman apa saja yang penting diperhatikan untuk menarik perhatian anak-anak?

1. Benda Koleksi Museum

Di Museum History of Sundaland, yang mengangkat kisah sejarah peradaban Sunda, terdapat ratusan benda koleksi bersejarah. Biasanya, sangat menarik bagi anak-anak untuk melihat benda kuno, yang menurut mereka unik. Tentu ketertarikan ini harus dijelaskan oleh orangtua melalui keterangan koleksi, ataupun dari penjelasan guide museum.


2. Augmented Reality

Setiap pengunjung yang telah mendownload aplikasi History of Sundaland AR dapat menscan obyek 3D yang sangat unik. Pada saat anak terlihat jenuh, orangtua bisa mengaktifkan AR melalui layar ponsel. Sehingga beberapa obyek gambar 3D akan terlihat seperti nyata.


3. Cerita Kebudayaan Sunda

Seluruh zona di Museum History of Sundaland mengisahkan tuntutan hidup purbakala jawa, kisah raja-raja Sunda, hingga kebudayaan masyarakat, secara turun-temurun. Alangkah baiknya jikalau anak-anak terpantik semangatnya pada cerita budaya tersebut. Dengan demikian selanjutnya mereka pun menyukai kearifan lokal dari tanah kelahirannya sendiri.


Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Di museum ini tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya.

Kunjungi museum modern sejarah Sunda ini di Karnival Theme Park ( Fun & Fit Trampolin), Galuh Mas Kota Karawang Jawa Barat Destinasi Wisata Edukasi untuk keluarga milenial masa kini

Alamat

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361





 

 

Senin, 24 April 2023

Menyusuri Legenda Karawang Sembari Berkeliling Museum History of Sundaland

 

Karawang, ibarat sebuah teropong untuk menerawang legenda Kerajaan Sunda, sejak ribuan tahun silam. Karawang pula sebuah Kabupaten yang lekat dengan legenda Prabu Siliwangi. Nah, pada catatan Museum Hisory of Sundaland ini, kita dapat memulai pembicaraan tentang asal-usul kota ini. Termasuk pemilihan nama hingga kilasan legendanya.

Agaknya kita dapat mulai bertukar cerita tentang Karawang dari kilas-balik Museum History of Sundaland  terlebih dulu. Seperti namanya, Museum ini mengurai berbagai sudut kesejarahan Tanah Sunda, melalui kisah-kisah yang sangat mengagumkan.

Sumber : detik.com

Seluruh kepingan cerita mengenai Sundaland terangkum pada  ketujuh belas zona yang variatif, dimulai zona kisah awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, Tokoh Islam di Tanah Pasundan, serta koleksi kebudayaan topeng Nusantara.

Topeng Prabu Bomantara / Koleksi Museum HOS

Tokoh Inspiratif Museum History of Sundaland

Jika mengikuti 17 zona bersama pemandu Museum History of Sundaland pastinya tergambarkan alasan mengapa museum ini menjelaskan warisan Sunda di Karawang. Salah satunya berkat peranan Syekh Quro, seorang ulama Islam pertama yang singgah di Jawa kemudian hidup menetap sampai wafatnnya.

Singkatnya, penyebaran Islam bermula ketika Syekh Quro mendirikan Pondok Pesantren yang bernama Pondok Quro. Artinya tempat untuk belajar Alquran semasa tahun 1418 M atau 1340 Saka.

Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan Budha dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda, tepatnya sebelum kedatangan Syekh Quro. Menurut naskah Purwaka Caruban Nagari, Syekh Quro adalah seorang ulama Campa yang datang ke Nusantara bersama Laksamana Cheng Ho. Syekh Quro juga putra seorang ulama besar Perguruan Islam Campa yang bernama Syekh Yusuf Siddik.


Kisah Syekh Quro barulah sebagian dari sejarah Karawang yang sampai kini merintis keberadaan Museum History of Sundaland. Singkat cerita, Syekh Quro kemudian meninggal di Desa Pulo Kalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang. Saat ini tempat tersebut menjadi kawasan wisata religi paling terkenal di Karawang.

Selain tentang Syekh Quro, Anda pun dapat bertanya banyak hal menarik pada Story Teller atau pemandu tour Museum. Seperti halnya mengenai asal-usul nama Karawang secara historis. Apalagi mengingat penceritaan Museum History of Sundaland sangat ikonik dengan Syekh Quro dari Karawang. Bahkan legenda Prabu Siliwangi yang perkasa dan lekat dengan penaklukkan “maung” atau macan Sunda.

Augmented Reality Macan Sunda : 



Selayang Pandang Sejarah Nama Karawang

Sobat Museum, taukah Anda mengenai asal-usul nama Karawang itu sendiri?

Pada masa kedatangan Syekh Quro, daerah Karawang adalah hutan belantara yang berawa-rawa. Itulah mengapa Karawang berasal dari bahasa Sunda “Ke-rawa-an” artinya tempat berawa-rawa. Nama tersebut sesuai keadaan geografis Karawang yang dikelilingi rawa-rawa.

Selain sebagian rawa-rawa yang masih tersisa saat ini, banyak nama tempat diawali dengan kata rawa, seperti : Rawasari, Rawagede, Rawamerta, Rawagempol dan lain-lain.

Sejak dahulu, apabila orang-orang yang berpergian hendak melewati daerah rawa-rawa, maka demi keamanan mereka pergi berkafilah-kafilah menggunakan hewan seperti Kuda, Sapi, Kerbau atau, Keledai. Demikian pula halnya zaman dahulu, kesatuan-kesatuan kafilah dalam bahasa Portugis disebut “ CARAVAN ” yang berada disekitar muara Citarum sampai menjorok agak ke pedalaman. Sehingga dikenal dengan sebutan“ CARAVAN” dan lantas kini berubah menjadi Karawang.

Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland tentunya pengunjung memperoleh sejumlah fasilitas yang lengkap. Seperti halnya teater 3 dimensi serta berbagai spot foto yang dilengkapi teknologi Augmented Reality. Sehingga suatu obyek bersejarah dapat menjelma nyata di dalam layar ponsel kita. Semuanya tersedia melalui 17 zona yang diantaranya bertemakan Pengaruh Cheng Ho, Kasultanan di Jawa Barat, Berdirinya Kasultanan Jawa Barat, Jalur Perdagangan Jawa Barat, Kedatangan dan Pengaruh VOC, serta Wayang dan Topeng Jawa Barat.

Demikian catatan kita mengenai Legenda Karawang. Selengkapnya silahkan berkunjung ke Museum History of Sundaland di Karawang, Jawa Barat. 

Selamat berwisata. Salam Sahabat Museum. Hatur Nuhun!

Lokasi Museum History of Sundaland (Fun World Carnival)

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

 

 

 

 

 

 

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

  Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 S...