Minggu, 28 Mei 2023

7 Cara Menggali Pengetahuan Tentang Tanah Sunda, Salah Satunya ke Museum History of Sundaland!

 

Merdeka Belajar Tanah Sunda di Museum History of Sundaland Karawang merupakan konsep pendidikan yang fokus pada pembebasan belajar di wilayah Tanah Sunda, yang meliputi provinsi Jawa Barat dan Banten. Konsep ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya dan lokalitas Tanah Sunda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam konteks Merdeka Belajar Tanah Sunda:

1.     Menggali Sejarah dan Budaya: Melakukan penelitian dan studi tentang sejarah, tradisi, adat istiadat, dan kekayaan budaya Tanah Sunda. Anda dapat mengunjungi museum History of Sundaland yang berhubungan dengan seluruh budaya Sunda.

 

2.     Memahami Bahasa Sunda: Bahasa Sunda adalah bahasa lokal yang digunakan di wilayah Tanah Sunda. Anda dapat mempelajari Bahasa Sunda untuk memahami lebih dalam budaya dan komunikasi sehari-hari di daerah tersebut. Mengerti Bahasa Sunda juga dapat membantu Anda terhubung lebih baik dengan masyarakat setempat.

 

3.     Menjelajahi Alam dan Lingkungan: Tanah Sunda memiliki keindahan alam yang memukau, seperti pegunungan, pantai, dan danau. Manfaatkan kesempatan untuk menjelajahi alam ini, mempelajari keanekaragaman hayati, dan memahami hubungan antara masyarakat lokal dengan lingkungan mereka.

 

4.     Berpartisipasi dalam Festival dan Upacara Adat: Tanah Sunda kaya akan festival dan upacara adat yang memperlihatkan kekayaan budaya lokal. Ikuti festival dan upacara adat yang ada, saksikan tarian, musik, dan pertunjukan tradisional, serta pelajari makna dan simbolisme di baliknya.

5.     Menelusuri Kuliner Tradisional: Jelajahi kuliner tradisional Tanah Sunda, seperti makanan khas dan resep warisan keluarga. Cari tahu tentang bahan-bahan, teknik masak, dan filosofi di balik hidangan tradisional ini.

6.     Mempelajari Seni dan Kerajinan Lokal: Sunda memiliki tradisi seni dan kerajinan yang khas, seperti batik, anyaman bambu, ukiran kayu, dan seni pahat. Belajarlah tentang teknik dan makna di balik seni dan kerajinan ini, dan jika mungkin, ambil bagian dalam workshop atau kursus untuk mengembangkan keterampilan Anda sendiri.

7.     Mencari Koneksi dengan Komunitas Lokal: Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok yang tertarik pada budaya dan warisan Tanah Sunda. Ini akan memberikan Anda kesempatan untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan ide dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.

Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland

Melalui pendekatan Merdeka Belajar Tanah Sunda, seluruh anak-anak dan pelajar dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan kekayaan wilayah tersebut.

Di Museum History of Sundaland, tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya,

Seluruh Ketujuh belas zona yang dimaksud antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, dan Tokoh Islam di Tanah Pasundan. Selain itu terdapat sejumlah  fasilitas modern seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie.

Selamat berkunjung, Salam Sahabat Museum!

 

 

 

 

Gelora Inspirasi Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland, Ada 17 Zona Luar Biasa!

Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland adalah sebuah program pendidikan yang diimplementasikan dengan tujuan memberikan kebebasan dan kemandirian kepada siswa dalam mengembangkan potensi mereka. Museum dapat menjadi tempat yang baik untuk melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar, karena mereka menawarkan lingkungan pembelajaran yang unik dan menginspirasi.

Berikut adalah beberapa manfaat mengadakan kegiatan Merdeka Belajar di museum History of Sundaland :

1.  1.Pembelajaran Kontekstual: Museum kebudayaan Sunda ini menyajikan berbagai artefak, eksibisi, dan koleksi unik yang terkait dengan topik tertentu. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar secara kontekstual dan nyata. Mereka dapat melihat dan menyentuh objek-objek sejarah atau ilmiah, mempelajari informasi yang terkait langsung dengan koleksi tersebut, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang dipelajari.

2.2.Pengalaman Praktis: Melakukan kegiatan Merdeka Belajar di museum memungkinkan siswa untuk mengalami pembelajaran yang praktis dan langsung. Mereka dapat melakukan observasi, penelitian, atau eksperimen di lingkungan museum yang autentik. Misalnya, siswa dapat melakukan penelitian tentang fosil di museum paleontologi atau mengamati karya seni di museum seni rupa.

3. 3.Stimulasi Visual dan Sensorik: Museum menawarkan rangsangan visual dan sensorik yang beragam mulai dari teknologi interaktif, dan multimedia dapat membantu siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa dan membantu mereka memahami konsep dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan.

4.    4.Lingkungan Pembelajaran Multidisiplin: Museum sering kali menawarkan berbagai topik dan disiplin ilmu yang berbeda dalam satu tempat. Dengan mengadakan kegiatan Merdeka Belajar di museum, siswa dapat melibatkan diri dalam pembelajaran multidisiplin, mengaitkan konsep dari berbagai bidang pengetahuan, dan memperluas wawasan mereka.

Pendidikan Karakter Museum History of Sundaland juga dapat membantu dalam pembentukan karakter siswa. Mereka dapat mengembangkan rasa ingin tahu, apresiasi terhadap seni dan budaya, pemahaman tentang nilai-nilai sejarah, serta keterampilan pengamatan dan penelitian. Hal ini penting untuk membentuk siswa menjadi individu yang berpengetahuan, terbuka, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang warisan budaya dan alam.

Dengan menggunakan museum sebagai lingkungan pembelajaran, kegiatan Merdeka Belajar dapat menjadi lebih menarik, bermakna, dan relevan bagi siswa. Mereka dapat mengalami pembelajaran yang aktif, autentik, dan menginspirasi, yang dapat meningkatkan minat mereka dalam belajar dan memperluas pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka.

 Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Museum ini merupakan museum bertema sunda yang terletak dipusat kabupaten Karawang seta bergabung dengan pusat wahana rekreasi terkeren di karawang yakni Fun World Karnival. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya sunda, terutama melalui 17 seru yang begitu instagramable, sehingga sangat dianjurkan untuk didatangi karena menggabungkan edukasi dan hiburan.

Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland pengunjung akan diajak bereliling 17 zona koleksi yang luar biasa. Sebuah ruang kehidupan yang menyimpan segala misteri tentang benua tertua serta manusia pendukung setiap zaman. Pergerakan selanjutnya membidik manusia prasejarah, kekuasaan para raja dengan berbagai konfilknya, serta peralihan era Hindu-Buddha kepada Islam. Itupun belum termasuk beragam kebudayaan yang terbentuk hingga kini.

Selain memperoleh ilmu dan pengetahuan juga mendapatkan berbagai foto instagramable yang sangat menarik, serta pengalaman bermain AR di museum yang tidak dapat ditemukan disembarang tempat.

Selamat berwisata!

Alamat Museum History of Sundaland

 Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

Kamis, 25 Mei 2023

Museum History of Sundaland Ciptakan Aktivitas Merdeka Belajar yang Aktif, Kreatif, dan Inklusif


Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland berfokus pada pengenalan kearifan lokal Tanah Sunda. Museum ini terletak di Karawang, Jawa Barat. Sebagai wahana edukasi yang membawa tema budaya Sunda secara spesifik, Museum History of Sundaland telah menjadi rujukan Merdeka Belajar bagi para siswa setingkat SD, SMP, SMA/SMK, hingga Perguruan Tinggi.


Merdeka Belajar itu sendiri adalah program pendidikan yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim, program Merdeka Belajar menjadi salah satu inisiatif utama untuk mengubah pendekatan pembelajaran di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberikan lebih banyak kemerdekaan dan fleksibilitas kepada siswa dan sekolah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.


Tujuan ini pula sejalan dengan prioritas Museum History of Sundaland yang mendorong motivasi anak-anak agar dapat mencintai budaya bangsanya sendiri. Nadiem Makarim pun memandang bahwa pendidikan harus mencerminkan semangat kebebasan dan kreativitas, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal. Program Merdeka Belajar diinisiasi sebagai langkah menuju transformasi sistem pendidikan yang lebih inklusif, responsif, dan adaptif.

”Layar yang sudah kita bentangkan jangan sampai terlipat lagi. Perjalanan dan perjuangan untuk mewujudkan Merdeka Belajar harus kita teruskan agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita. Kita ingin mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan,” ujar Nadiem, seperti dikutip dari Kompas (05/02/2023).

Selama kepemimpinannya, Nadiem Makarim juga mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, seperti penggunaan platform digital dan pembelajaran online. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, memajukan siswa, dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Budaya Merdeka Belajar yang diperkenalkan oleh Nadiem Makarim mengandung beberapa nilai dan prinsip yang ingin ditekankan dalam pendidikan, antara lain:

  • ·        Kebebasan dalam Pembelajaran: Budaya Merdeka Belajar mendorong siswa untuk memiliki kebebasan dalam mengatur proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka diberikan kebebasan untuk menentukan minat, gaya belajar, dan tempo pembelajaran mereka sendiri.
  • · Pengembangan Diri: Budaya Merdeka Belajar mendorong siswa untuk mengembangkan potensi dan minat mereka secara pribadi. Mereka didorong untuk mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan keahlian khusus, dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka.
  •    Pendidikan yang Inklusif: Budaya Merdeka Belajar mempromosikan pendekatan inklusif dalam pendidikan. Setiap siswa dihargai dan didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan mereka.
  •   Pembelajaran Aktif dan Kreatif: Budaya Merdeka Belajar mendorong metode pembelajaran yang aktif dan kreatif. Siswa didorong untuk terlibat dalam kegiatan interaktif, berpikir kritis, dan mengembangkan keterampilan kreatif mereka.


Kolaborasi dan Kemitraan: Budaya Merdeka Belajar mendorong kolaborasi antara siswa, guru, sekolah, dan pengelola Museum History of Sundaland. Guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping dalam proses pembelajaran di Museum, sementara sekolah  berperan dalam mendukung dan memberikan akses ke sumber daya pendidikan yang beragam.

Melalui pengenalan Budaya Merdeka Belajar, Nadiem Makarim pun betujuan memperbaiki sistem pendidikan Indonesia dengan memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas kepada siswa serta meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran.


Berkunjung ke Museum History of Sundaland!

Museum History of Sundaland terletak dipusat kabupaten Karawang. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya sunda, terutama melalui 17 seru yang begitu instagramable, sehingga sangat dianjurkan untuk didatangi karena menggabungkan edukasi dan hiburan. Maka, selain memperoleh ilmu dan pengetahuan juga mendapatkan berbagai foto instagramable yang sangat menarik, serta pengalaman bermain AR di museum yang tidak dapat ditemukan disembarang tempat.


Selamat berwisata!

Museum History of Sundaland

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

Selasa, 16 Mei 2023

Catatan Museum History of Sundaland : Cerita Suku Baduy yang Bersekolah Alam! Salah satu suku di Tanah Sunda yang belajar dari siklus alam tak

 Salah satu suku di Tanah Sunda yang belajar dari siklus alam tak lain adalah Suku Baduy. Nah, dalam penceritaan di Museum History of Sundaland, suku ini  memiliki pendekatan pendidikan yang lebih berfokus pada pengetahuan serta tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Pendidikan di suku Baduy biasanya dimulai di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar sejak usia dini. Anak-anak diajarkan tentang adat istiadat, kehidupan alam, kerajinan tangan tradisional, serta nilai-nilai moral dan spiritual. Mereka belajar melalui pengamatan, partisipasi dalam kegiatan sehari-hari, dan cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua atau sesepuh suku.

Suku Baduy/ CNN.com

Selain pendidikan informal di lingkungan keluarga, suku Baduy juga memiliki sistem pendidikan yang lebih terstruktur yang disebut "pangajaran". Pangajaran adalah tempat di mana mereka mengajarkan pengetahuan dan nilai-nilai adat secara lebih formal kepada anak-anak dan remaja. Pangajaran biasanya dipimpin oleh sesepuh atau pemimpin adat suku Baduy.

Dalam hal pendidikan formal modern, seperti pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, suku Baduy umumnya tidak terlalu terlibat. Mereka cenderung memilih untuk mempertahankan gaya hidup tradisional mereka dan tidak mendasarkan pendidikan mereka pada sistem pendidikan formal yang umum di masyarakat Indonesia.



Sekolah Alam

Suku Baduy memiliki sistem pendidikan yang berbeda dari sekolah formal yang umum di Indonesia. Mereka cenderung mempertahankan gaya hidup tradisional mereka dan tidak memiliki sekolah formal di dalam komunitas mereka.

Anak-anak suku Baduy biasanya mendapatkan pendidikan melalui pengajaran dalam lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Mereka belajar tentang adat istiadat, tradisi, kehidupan alam, dan keterampilan tradisional melalui pengalaman langsung dan cerita-cerita yang diceritakan oleh orang tua dan sesepuh suku.

Selain itu, suku Baduy juga memiliki lembaga pendidikan nonformal yang disebut "pangajaran". Pangajaran adalah tempat di mana mereka mengajarkan pengetahuan dan nilai-nilai adat secara lebih formal kepada anak-anak dan remaja dalam komunitas. Proses pengajaran dalam pangajaran dipimpin oleh sesepuh atau pemimpin adat suku Baduy.

Suku Baduy tidak memiliki sekolah alam formal di dalam komunitas mereka. Namun, gaya hidup dan lingkungan di mana mereka tinggal dapat dianggap sebagai sekolah alam yang alami. Anak-anak suku Baduy belajar melalui pengalaman langsung di alam dan melalui pengetahuan yang ditransfer secara lisan oleh orang tua, sesepuh, dan anggota komunitas lainnya.

Suku Baduy tinggal di wilayah yang terletak di tengah hutan pegunungan yang masih alami. Lingkungan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak suku Baduy untuk belajar tentang flora, fauna, dan ekosistem alam. Mereka diajarkan bagaimana berinteraksi dengan alam, memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, dan memahami hubungan mereka dengan lingkungan sekitar.

Selain itu, suku Baduy juga mempraktikkan pertanian dan kerajinan tangan tradisional, seperti tenun dan kerajinan anyaman. Anak-anak terlibat dalam kegiatan ini dan belajar keterampilan serta pengetahuan praktis yang diperlukan dalam aktivitas sehari-hari mereka.

Meskipun suku Baduy tidak memiliki sekolah alam formal, mereka memiliki pendekatan pendidikan yang unik yang terintegrasi dengan gaya hidup mereka yang alami. Mereka mengajarkan nilai-nilai adat, keahlian tradisional, dan pengetahuan alam kepada generasi muda melalui pengalaman langsung di alam dan melalui tradisi lisan yang turun-temurun.

Jejak Peradaban di Museum History of Sundaland


Sebuah museum yang menuturkan riwayat Kerajaan Sunda, bahkan jauh sebelumnya ketika era purbakala, maupun mendekati era kebudayaan yang lebih modern. Museum ini memiliki 17 zona tematik yang menyimpan beragam benda koleksi serta spot foto instagramable.

Di Museum History of Sundaland, tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya,

Sedangkan Ketujuh belas zona yang dimaksud antara lain zona panggung dan pementasan, awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, dan Tokoh Islam di Tanah Pasundan. Selain itu terdapat sejumlah  fasilitas modern seperti teater 3 dimensi, Augmented Reality (AR), serta QR Movie.


Yuk, Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Sekian catatan singkat mengenai Perang Bubat diantara Kerajaan Sunda dan Majapahit, jika ingin mengikuti seluruh rangkaian sejarah yang lengkap, kamu dapat berkeliling Museum History of Sundaland, bersama dengan Guide Museum yang berpengetahuan luas. Sekian, salam sahabat museum!

 Alamat Museum History of Sundaland

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim, Karawang, Jawa Barat 4136


Senin, 15 Mei 2023

Belajar Tentang Budaya Prasejarah Buni di Museum History of Sundaland Pasti Bermanfaat!

 

Kebudayaan Buni di Museum History of Sundaland sangat menarik dengan beragam bedna koleksinya. Kebudayaan megalitikum ini mengisi ruang koleksi prasejarah di ke Museum History of Sundaland, Karawang, Jawa Barat. Jejak budaya ini ditemukan di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dan diperkirakan berkembang pada periode 400 SM hingga 100 Masehi.

Kebudayaan Buni dikenal karena seni megalitiknya, yaitu seni pembuatan batu-batu besar yang dipahat dan diukir dengan berbagai motif dan gambar yang unik. Batu-batu megalitik ini sering ditemukan di sekitar situs-situs arkeologi di daerah Buni. Selain seni megalitik, kebudayaan Buni juga dikenal karena produksi tembikar yang halus dan berwarna merah yang biasanya digunakan untuk keperluan upacara.

Tembikar Kebudayaan Buni / Kompas.com

Situs arkeologi terkenal dari kebudayaan Buni adalah Situs Buniayu yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Situs ini ditemukan pada tahun 1924 oleh seorang arkeolog Belanda bernama Dr. J.L.A. Brandes dan telah menjadi saksi bisu keberadaan kebudayaan megalitikum Buni pada masa lampau.

Berikut 6 ciri kebudayaan Buni:

1.         Seni Megalitik: Kebudayaan Buni dikenal dengan seni megalitiknya, yaitu seni pembuatan batu-batu besar yang dipahat dan diukir dengan berbagai motif dan gambar yang unik. Batu-batu megalitik ini sering ditemukan di sekitar situs-situs arkeologi di daerah Buni.

2.         Produksi Tembikar: Kebudayaan Buni juga dikenal karena produksi tembikar yang halus dan berwarna merah yang biasanya digunakan untuk keperluan upacara.

3.         Penggunaan Besi: Kebudayaan Buni telah menggunakan besi dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini terbukti dari temuan arkeologi berupa benda-benda dari besi seperti alat pertanian, senjata, dan perkakas rumah tangga.

4.         Tinggalan Budaya: Situs arkeologi terkenal dari kebudayaan Buni adalah Situs Buniayu yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Situs ini telah memberikan bukti-bukti tentang keberadaan kebudayaan Buni pada masa lampau.

5.         Budaya Masyarakat Petani: Kebudayaan Buni merupakan kebudayaan masyarakat petani dengan mata pencaharian utama bertani. Buktinya adalah temuan arkeologi berupa gundukan-gundukan tanah yang diperkirakan sebagai situs-situs pertanian dan ladang di daerah Buni.

6.         Agama Animisme: Kebudayaan Buni juga dikenal dengan kepercayaannya pada animisme, yaitu keyakinan bahwa semua benda memiliki jiwa atau roh yang dapat berinteraksi dengan manusia. Hal ini tercermin dari beberapa motif dan gambar yang ditemukan pada batu megalitik kebudayaan Buni yang menggambarkan kepercayaan pada roh nenek moyang dan kekuatan alam.



Artefak Kendi Museum History of Sundaland

Kendi kebudayaan Buni adalah jenis kendi yang diproduksi pada periode megalitikum sekitar 400 SM hingga 100 Masehi. Kendi ini terbuat dari tanah liat yang dibentuk dengan teknik manual dan kemudian dibakar untuk mengeras dan membuatnya tahan air. Kendi tersebut memiliki bentuk bulat atau oval dengan mulut lebar dan tangan pegangan pada bagian atas. Permukaan kendi ini dihiasi dengan pola-pola geometris yang terukir dengan indah. Pada beberapa kendi juga terdapat gambar-gambar figuratif yang menggambarkan binatang atau manusia.

Kendi kebudayaan Buni ditemukan di situs-situs arkeologi di sekitar daerah Buni, khususnya di Situs Buniayu yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Kendi-kendi ini merupakan peninggalan sejarah yang sangat berharga karena menggambarkan kemampuan seni dan kerajinan tangan yang tinggi pada masa megalitikum di Indonesia.

Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Saat berkunjung ke Museum History of Sundaland tentunya pengunjung memperoleh sejumlah fasilitas yang lengkap. Seperti halnya teater 3 dimensi serta berbagai spot foto yang dilengkapi teknologi Augmented Reality. Sehingga suatu obyek bersejarah dapat menjelma nyata di dalam layar ponsel kita. Semuanya tersedia melalui 17 zona yang diantaranya bertemakan Pengaruh Cheng Ho, Kasultanan di Jawa Barat, Berdirinya Kasultanan Jawa Barat, Jalur Perdagangan Jawa Barat, Kedatangan dan Pengaruh VOC, serta Wayang dan Topeng Jawa Barat. Selamat berwisata. Salam Sahabat Museum!



Lokasi Museum History of Sundaland (Fun World Carnival)

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 14 Mei 2023

Menggali Cerita Tentang Tradisi Kubur Batu Sunda Kuno di Museum History of Sundaland

 

Peradaban arkeologi di Tanah Sunda memiliki nilai budaya yang sangat fantastis. Berbagai kisah peradaban tersebut menjadi narasi prasejarah yang sangat menarik di Museum History of Sundaland. Salah satunya mengenai pengetahuan kubur batu bangsa Austronesia. 

Penemuan situs arkeologi kubur batu diperkirakan berasal dari era migrasi Austronesia yang terutama sebagian diantaranya mendarat di Tanah Sunda. Kubur batu Sundaland sudah ditemukan sejak era Megalitikum ketika manusia purba menghuni gua purbakala dari batu dan pasir.  Seperti halnya terlihat pada gambar di bawah ini. Para pengunjung Museum History of Sundaland mengabadikan foto di dalam replika gua manusia purba. Inilah awal dari periode kehidupan manusia bahkan kemudian menciptakan tradisi penguburan jenazah secara istimewa.

Replika Gua Batu di Museum History of Sundaland

Narasi tentang budaya Megalitikum yang sangat bersejarah terkait gua kuno dan kubur batu ini turut menandai peradaban kuno di Jawa Barat. Pada kesempatan ini terutama kita berbicara tentang kubur batu megalitikum. Sebuah budaya makam purbakala yang dibangun dengan bebatuan serta berhias ukiran-ukiran rumit yang beragam. 

Lebih lanjut, dapat kita ikuti pengetahuan tentang kubur batu Austronesia di wilayah Jawa Barat, sejak zaman batu besar (megalitikum). Dimana tradisi kematian mendapat perhatian khusus oleh masyarakat saat itu. Sebut saja pembuatan kubur batu atau peti jenazah yang terdiri dari lempengan batu pipih, sarkofagus atau peti jenazah yang terbuat dari batu utuh, dan waruga atau kubur batu yang berbentuk kubus.

Foto : Kompas.com

Kubur Batu Austronesia

Tradisi kubur batu sudah dilakukan masyarakat purba sejak masa bercocok tanam. Selama berabad-abad, tradisi ini terus dipertahankan, bahkan semasa kerajaan kuno. Secara posisi, kubur batu umumnya diletakkan dengan orientasi timur-barat. Peletakan ini memiliki makna dan maksud tersendiri. Selain unsur religi, arah peletakan tersebut diduga juga berkaitan dengan kekuasaan alam seperti matahari dan bulan, yang dianggap sebagai pedoman hidup.

Adapun kubur batu yang ditemukan di wilayah Austronesia memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari jenis kubur batu lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah bentuknya yang menyerupai perahu, dengan ujung yang meruncing di bagian kepala dan kaki. Hal ini menunjukkan bahwa kubur batu tersebut mungkin digunakan untuk mengubur jenazah orang-orang yang berhubungan dengan laut dan memiliki hubungan erat dengan kebudayaan maritim.

Kubur Batu Megalitikum / Foto : IDN. Times

Seperti halnya gambar diatas bahwa kubur batu dibentuk dari beberapa buah batu yang disusun secara langsung di dalam lubang kubur yang telah disiapkan. Sisi-sisinya berdinding batu, begitu pula dengan bidang alas dan penutupnya. Salah satu lokasi cagar budaya ini berada di Situs Cipari, Kuningan, Jawa Barat. 

Kubur Batu Sunda

Kubur Batu di Sunda memiliki ciri khas yang berbeda dengan kubur batu di daerah lain dan biasanya berbentuk segitiga dengan atap yang menjulang tinggi dan dilengkapi dengan pintu masuk. Pada umumnya, kubur batu ini digunakan untuk menguburkan anggota keluarga terdekat atau orang-orang yang memiliki status sosial yang tinggi.

Selain itu, kubur batu di Sunda sering dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit dan beragam, seperti motif binatang, tumbuhan, atau ornamen geometris. Ukiran-ukiran tersebut dianggap memiliki makna simbolis dan mewakili kepercayaan masyarakat Sunda pada masa lalu.

Augmented Reality Kubur Batu

Sekian informasi menarik mengenai kebudayaan kubur batu Megalitikum di Tanah Sunda. Ayoo, kita berkunjung ke Museum History of Sundaland, di Karawang Nite Festival, Ujung Galuh, Kota Karawang, Jawa Barat


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sabtu, 13 Mei 2023

Kebudayaan Prasejarah Sunda Sangat Luar Biasa, Yukk Pahami Ceritanya di Museum History of Sundaland!

 

Museum Sundaland yang terletak di Karawang memiliki koleksi yang sangat kaya dan beragam, termasuk artefak-artefak dari zaman prasejarah hingga zaman modern. Beberapa koleksi terkenal yang dimiliki oleh museum ini antara lain lukisan, arca, perhiasan, senjata tradisional, maupun wadah sirih yang indah. 

Salah satu tujuan utama dari Museum Sundaland adalah untuk memperkenalkan kearifan lokal Sunda kepada masyarakat luas. Museum ini juga ikutserta mendukung program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia. Terutama bagi anak-anak dan pelajar sekolah.

Merdeka Belajar di Museum History of Sundaland

Selain itu, Museum Sundaland merupakan salah satu museum yang penting dan layak dikunjungi bagi mereka yang ingin mempelajari kebudayaan prasejarah Sunda, terkhusus yang berasal dari daerah Jawa Barat. Kebudayaan ini dikenal dengan sebutan Kebudayaan Megalitikum Sunda atau Kebudayaan Megalitikum Jawa Barat. Seperti berikut ini replika Gua Manusia Purba yang menjadi spot foto anak-anak saat kunjungan Merdeka Belajar. 

Berfoto di Replika Gua Megalitikum 

Kebudayaan Batu

Kebudayaan Batu Sunda berkembang sekitar 1.500 SM hingga 500 SM dan ditemukan di wilayah Bogor, Sukabumi, Bandung, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Kebudayaan ini ditandai dengan adanya peninggalan berupa batu-batu besar yang diukir dan diatur sedemikian rupa untuk membentuk bangunan-bangunan megah seperti dolmen, menhir, dan waruga.

Dolmen dan Menhir / Kompas.com

Kebudayaan perunggu adalah sebuah periode dalam sejarah manusia yang dicirikan oleh penggunaan alat-alat dan senjata dari logam perunggu. Periode ini dimulai sekitar 3300 SM di timur dekat dan Asia Tengah, dan berakhir pada sekitar 1200 SM, sekitar wilayah yang berbeda-beda.

Kebudayaan perunggu merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah manusia, karena merupakan awal dari penggunaan logam dalam skala besar. Sebelum periode ini, alat-alat dan senjata biasanya terbuat dari batu, kayu, dan tulang.

Pada periode kebudayaan perunggu, manusia mulai memahami bagaimana cara meleburkan tembaga dan campurannya dengan timah untuk membuat logam perunggu yang lebih kuat dan tahan lama. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat alat-alat yang lebih efisien, senjata yang lebih mematikan, dan barang-barang seni yang lebih indah.

Kebudayaan perunggu juga mengarah pada perkembangan perdagangan, karena logam perunggu tidak dapat ditemukan di semua wilayah. Perdagangan ini membantu menyebarkan ide-ide, teknologi, dan budaya dari satu wilayah ke wilayah lain.

Di banyak tempat, kebudayaan perunggu diikuti oleh periode kebudayaan besi, di mana besi menjadi logam yang lebih umum digunakan untuk membuat alat-alat dan senjata. Namun, penggunaan logam perunggu terus berlanjut di beberapa tempat, seperti di Cina, di mana kebudayaan perunggu berlangsung hingga masa Dinasti Zhou (1046 SM - 256 SM). Begitupun dari kebudayaan Dongson, Vietnam Utara.

Patung Anak Dongson

Selain itu, kebudayaan ini juga dikenal dengan adanya tradisi pemakaman dengan cara menguburkan mayat dalam posisi tertentu dengan menggali lubang dan membangun bangunan di atasnya. Kebudayaan Batu Sunda juga mengenal seni ukir dan seni pahat pada batu dan kayu.

Banyak peninggalan kebudayaan Batu Sunda yang masih bisa ditemukan hingga saat ini, seperti di Cipari, Cimanggu, Batujaya, dan beberapa tempat lainnya. Peninggalan tersebut menjadi bukti sejarah yang penting untuk memahami perkembangan kebudayaan Indonesia kuno.


Berkunjung ke Museum History of Sundaland

Di museum ini tersajikan beragam ceritera sejarah Sunda yang sangat lengkap, mulai dari Zaman Purbakala Sundaland, Kebudayaan Buni, Ekspedisi Laksamana Chengho, Misteri Gunung Padang, Tradisi Kubur Batu, Jejak Suku Baduy, megahnya Kesultanan Cirebon & Kanoman, Perkasanya  Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwanginya, serta bagaimana rahasia tentang Tanah Pasundan sesungguhnya.

Setiap pengunjung khususnya pelajar dan anak-anak dapat belajar dengan kreatifitasnya sendiri, seperti merekam keterangan dari pemandu museum, mencatat keterangan tertulis yang tercetak maupun digital, serta memotret berbagai koleksi benda museum. Bahkan sejumlah spot foto yang instagramable mengungkap kisah yang menarik. Sehingga anak-anak tetap mendapat bimbingan agar tidak hanya berfoto, namun juga paham kisah sejarahnya

Kunjungi museum modern sejarah Sunda ini di Karnival Theme Park ( Fun & Fit Trampolin), Galuh Mas Kota Karawang Jawa Barat Destinasi Wisata Edukasi untuk keluarga milenial masa kini

Alamat

Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

 

 

 

 

 

Senin, 08 Mei 2023

5 Zaman Kehidupan Sunda Kuno di Museum History of Sundaland yang Fantastis

 

Kehidupan purbakala Sunda dapat dilihat dari hasil penelitian arkeologi dan paleontologi yang telah dilakukan di wilayah tersebut. Berdasarkan penemuan artefak dan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa kehidupan purbakala Sunda sudah dimulai sejak zaman prasejarah hingga masa kebudayaan Hindu-Buddha.

Pengunjung Museum History of Sundaland sangat dianjurkan untuk didatangi karna menggabungkan edukasi, hiburan, serta memperoleh pengetahuan tentang purbakala Sunda, hingga kebudayaan saat ini. Pengunjung pun dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya Sunda di HoS ( History of Sundaland ) melalui teknologi AR ( augmented reality )  dengan 17 zona seru, serta diorama menarik yang begitu instagramable.

Kehidupan Sunda Kuno

Zaman Prasejarah

Pada masa ini, manusia purba tinggal di gua-gua dan di tepi sungai. Mereka hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Beberapa penemuan fosil di gua-gua, seperti di Trinil dan Sangiran, menunjukkan adanya keberadaan manusia purba di wilayah Sunda.

Zaman Neolitikum

Pada masa ini, manusia telah mengenal teknologi pertanian dan peternakan. Beberapa penemuan artefak dari masa ini adalah kapak batu, gilingan batu, dan tembikar.

Zaman Perunggu

Pada masa ini, manusia telah mengenal teknologi logam. Beberapa penemuan dari masa ini adalah alat-alat logam seperti celurit, kapak perunggu, dan perisai perunggu.

Zaman Besi

Pada masa ini, manusia telah mengenal teknologi pembuatan besi seperti celurit, keris, dan arit.

Zaman Hindu-Buddha

Pada masa ini, kebudayaan Hindu-Buddha sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Sunda. Beberapa peninggalan dari masa ini adalah candi-candi, prasasti, dan artefak yang berhubungan dengan agama Hindu-Buddha.



Dari penemuan-penemuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan purbakala Sunda sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya dan perkembangan teknologi yang ada pada masa itu. Sedangkan manusia purba Sunda merujuk pada manusia purba yang pernah tinggal di wilayah Sunda, yaitu daerah yang meliputi sebagian besar wilayah Pulau Jawa dan sebagian kecil wilayah Sumatera. Beberapa penemuan fosil manusia purba di wilayah ini antara lain:

1.Fosil Pithecanthropus erectus (Homo erectus) yang ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Jawa Timur pada tahun 1891.

2.Fosil manusia purba dari jenis Homo sapiens yang ditemukan di Liang Bua, Flores, dan dikenal dengan sebutan Flores Man.

3.Fosil manusia purba yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah, dan dikenal dengan sebutan Sangiran Man.

4.Fosil manusia purba yang ditemukan di Ngandong, Jawa Tengah, dan dikenal dengan sebutan Ngandong Man.

Fosil-fosil tersebut menunjukkan bahwa manusia purba telah menempati wilayah Sunda sejak jutaan tahun yang lalu. Mereka hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan, dan telah mengalami evolusi untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Manusia purba Pasundan merujuk pada nenek moyang yang pernah hidup di wilayah Pasundan, yang kini mencakup wilayah provinsi Jawa Barat dan sekitarnya di Indonesia. Namun, informasi mengenai spesies atau jenis manusia purba yang tinggal di Pasundan masih terbatas dan belum sepenuhnya dipahami.

Beberapa penemuan arkeologi menunjukkan bahwa wilayah Pasundan telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Sebagai contoh, penemuan alat batu di Situs Cipari, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menunjukkan bahwa manusia sudah tinggal di wilayah ini sejak sekitar 500.000 tahun yang lalu. Selain itu, juga ditemukan peninggalan manusia purba di Situs Gunung Padang, Cianjur, yang diyakini sebagai situs peninggalan peradaban megalitikum.

Namun, untuk mengetahui secara pasti jenis dan spesies manusia purba yang pernah tinggal di wilayah Pasundan, diperlukan penelitian dan temuan lebih lanjut. Saat ini, para ahli arkeologi masih terus melakukan penelitian dan penggalian di wilayah Pasundan untuk mengungkap lebih banyak informasi mengenai sejarah manusia di wilayah ini.



Berkunjung ke Museum History of Sundaland!

Museum History of Sundaland terletak dipusat kabupaten Karawang seta bergabung dengan pusat wahana rekreasi terkeren di karawang yakni Fun World Karnival. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya sunda, terutama melalui 17 seru yang begitu instagramable, sehingga sangat dianjurkan untuk didatangi karena menggabungkan edukasi dan hiburan. Maka, selain memperoleh ilmu dan pengetahuan juga mendapatkan berbagai foto instagramable yang sangat menarik, serta pengalaman bermain AR di museum yang tidak dapat ditemukan disembarang tempat.




Selamat berwisata!

 Alamat

 Jl. Arteri Galuh Mas No.30, Sukaharja, Kec. Telukjambe Tim., Karawang, Jawa Barat 41361

 

 

 

 

 

Narasi HOS : Kebudayaan Buni

  Kebudayaan Buni, meninggalkan jejak di daerah Buni, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang diperkirakan berkembang pada periode 400 S...